Upaya hukum yang dilakukan debitur dalam hal akta otentik mengakibatkan perbuatan melawan hukum

Limbong, Michael Oktoricky (2015) Upaya hukum yang dilakukan debitur dalam hal akta otentik mengakibatkan perbuatan melawan hukum. Masters thesis, Universitas Pelita Harapan.

	Text (Title) title.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (1MB)
Preview	Text (Abstract) abstract.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (240kB) | Preview
Preview	Text (ToC) toc.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (589kB) | Preview
Preview	Text (Chapter 1) chapter 1.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (1MB) | Preview
	Text (Chapter 2) chapter 2.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (4MB)
	Text (Chapter 3) chapter 3.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (874kB)
	Text (Chapter 4) chapter 4.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (3MB)
	Text (Chapter 5) chapter 5.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (289kB)
Preview	Text (Bibliography) bibliography.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (454kB) | Preview
	Text (Appendices) Kasus Tesis_watermark.pdf Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (1MB)

Abstract

Loans in the form of credit can be provided by Bank, as legal financial institution in Indonesia which accommodates the credit program for the community. Bank, as a credit facilitator for the community, provides the loan to raise capital for business. A loan must be given based on a loan agreement, between the bank as the creditor and the customer as the debtor. The credit agreement can be made in two ways: non-notarial credit agreement and notarial credit agreement. Sometimes obstacle found in the making of notarial deed in the credit agreement. This happened when one party loses out as a consequence from negligence unilateral action against the law by another party. The purpose of this paper is to determine how authentic deed causing action against the law in connection with credit agreement and loan agreement and what kind of legal action taken by the debtor if the authentic deed is invalid or has defect in law. The method used in this paper is qualitative method and normative approach. Authentic deed in credit agreement and loan agreement between debtor and creditor cannot be incompatible with the law. Authentic deed has defect in law if causing action against law and infliction financial loss for one party. It can be canceled by the loss party. Debtor can make legal effort toward defective authentic deed and cancel it, caused by the mistake and negligence done by another party, in this case the creditor (Bank). The debtor can propose the financial substitution based on the number of financial loss. The creditor and notary should have good will in the settlement of authentic deed to prevent financial loss of the debtor, as the party whose credit obligation given by the Bank. / Peminjaman dana secara kredit dapat diberikan melalui lembaga keuangan yang ada di Indonesia sebagai lembaga yang sah untuk menyediakan dana kepada masyarakat berupa kredit, yaitu Bank. Bank merupakan tempat penyedia kredit bagi masyarakat untuk melakukan peminjaman yang digunakan untuk keperluan peningkatan modal usaha. Dalam hal pinjam-meminjam bank memberikan fasilitas yang dapat digunakan oleh masyarakat untuk melakukan peminjaman yaitu fasilitas kredit. Bank dalam pemberian kredit harus didasarkan pada persetujuan atau kesepakatan antara pihak bank sebagai kreditur dan pihak peminjam sebagai debitur melalui suatu perjanjian. Dalam pembuatan perjanjian kredit dapat dilakukan dengan 2 (dua) cara yaitu perjanjian kredit yang dilakukan dibawah tangan dan perjanjian kredit yang dilakukan dihadapan Notaris atau akta otentik. Dalam pelaksanaannya akta otentik seringkali terjadi permasalahan yang timbul ketika salah satu pihak merasa dirugikan akibat perbuatan melawan hukum karena kesalahan atau kelalaian yang dilakukan oleh pihak lain. Berdasarkan latar belakang dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: Bagaimanakah akta otentik yang mengakibatkan perbuatan melawan hukum sehubungan dengan adanya perjanjian kredit dan perjanjian utang-piutang dan Bagaimana upaya hukum yang harus dilakukan debitur apabila akta otentik cacat hukum dan dibatalkan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian hukum normatif kualitatif. Akta otentik dalam perjanjian kredit dan perjanjian utang-piutang dalam pelaksanaannya antara pihak debitur dan kreditur tidak boleh bertentangan dengan Undang-Undang yang berlaku. Akta otentik yang dibuat apabila mengakibatkan perbuatan melawan hukum yang merugikan salah satu pihak, maka akta otentik tersebut menjadi cacat hukum dan dapat dibatalkan oleh pihak yang dirugikan dalam pembuatan akta otentik. Debitur dapat melakukan upaya hukum terhadap akta otentik yang mengalami cacat hukum dan dibatalkan akibat kesalahan atau kelalaian yang dibuat oleh pihak yang terkait dalam perjanjian yang dibuat dalam hal ini kreditur sebagai pihak Bank dengan meminta ganti rugi sesuai dengan kerugian yang dideritanya. Dalam hal ini pihak kreditur dan Notaris harus mempunyai itikad baik dalam pembuatan akta otentik sehingga pihak debitur sebagai pihak yang mempunyai kewajiban dalam kredit yang diberikan oleh Bank tidak mengalami kerugian yang harus dideritanya.

Actions (login required)

View Item