Ernita, Yustisia Putri
(2021)
Implementasi penggunaan dokumen elektronik sebagai dasar pembuatan akta notaris.
Masters thesis, Universitas Pelita Harapan.
Abstract
Akta Notaris sebagai akta otentik berfungsi sebagai alat bukti terkuat dan terpenuh yang mempunyai peranan penting dalam setiap hubungan hukum dalam kehidupan masyarakat. Sebagai alat bukti tertulis yang terkuat dan terpenuh, apa yang dinyatakan dalam Akta Notaris harus diterima oleh para pihak, kecuali pihak yang berkepentingan dapat membuktikan hal sebaliknya di pengadilan. Pada hakikatnya, Akta Otentik memuat kebenaran formal sesuai dengan apa yang diberitahukan para pihak kepada Notaris. Namun, karena perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta merebaknya wabah COVID-19, terdapat pergeseran kebiasaan dalam masyarakat. Masyarakat mulai beralih menggunakan dokumen yang ditandatangani secara elektronik. Pada dasarnya, hal ini telah diakomodir oleh Undang Undang ITE sebagai payung hukum untuk dokumen elektronik, kecuali pada akta yang menurut undang-undang harus dibuat dalam bentuk Akta Notaris atau pejabat pembuat akta. Akta Notaris terikat pada ketentuan Undang Undang dalam pembuatannya agar dapat menjadi akta otentik. Apabila ketentuan tersebut dilanggar, maka Akta Notaris akan terdegradasi menjadi akta dibawah tangan. Namun, dari ketentuan yang ada, tidak pernah disebutkan bahwa dasar pembuatan Akta Notaris harus berdasarkan dokumen cetak yang ditandatangani basah. Sehingga, Penelitian ini bertujuan untuk menemukan apakah dokumen yang ditandatangani secara elektronik dapat digunakan sebagai dasar pembuatan Akta Notaris Penelitian ini merupakan penelitian yuridis-normatif dengan menggunakan analisis kualitatif atas data primer dan data sekunder. Hasil dari penelitian ini adalah Dokumen Elektronik dapat digunakan sebagai dasar pembuatan Akta Notaris. Meskipun demikian, Notaris belum berani menerapkan penggunaan Dokumen Elektronik secara utuh sebagai dasar pembuatan aktanya karena belum ada peraturan perundang undangan di bidang Notaris yang menyebutkan hal tersebut. / evidence which has an important role in every legal relationship in people's lives. As the strongest and undeniable written evidence, anything stated in the Notarial Deeds must be accepted by the parties, unless the third party can prove otherwise in court. In essence, the Authentic Deed contains the formal truth in accordance with what the parties have notified the Notary. However, due to the development of science and technology, as well as the spread of the COVID-19 outbreak, there has been a shift in habits in society. People are starting to switch to use electronically signed documents. Basically, this practice has been accommodated by the ITE Law as a legal umbrella for electronic documents, except for the deeds which according to the law must be made in the form of a Notarial Deeds or an official who made the deed. The Notarial Deeds are bound by the provisions of the Act in its creation so it will be an authentic deed. If these provisions are violated, the Notarial Deeds will be relegated to a private deeds. However, from the existing provisions, it is never stated that the basis for making a Notarial Deeds must be based on a wet-signed printed document. Thus, this study aims to find out whether electronically signed documents can be used as the basis for making a Notarial Deeds. This study is a juridical-normative research using qualitative analysis of primary and secondary data. The results of this study are Electronic Documents can be used as the basis for making Notarial Deeds. However, the Notary has not fully implemented the usage of Electronic Documents as the basis for making the deed because there is no statutory regulation in the Notary field that mentions this.
Actions (login required)
 |
View Item |
![[img]](http://repository.uph.edu/style/images/fileicons/text.png)
