Perancangan Interior Arsitektur Ruang Publik Urban Healing Space di Jakarta Pusat = Public urban healing space interior architecture project in Central Jakarta

Darmadi, Clarissa Valeria (2022) Perancangan Interior Arsitektur Ruang Publik Urban Healing Space di Jakarta Pusat = Public urban healing space interior architecture project in Central Jakarta. Bachelor thesis, Universitas Pelita Harapan.

Preview	Text (Title) Title.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (85kB) | Preview
Preview	Text (Abstract) Abstract.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (790kB) | Preview
Preview	Text (ToC) ToC.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (2MB) | Preview
	Text (Chapter1) Chapter1.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (2MB)
	Text (Chapter2) Chapter2.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (4MB)
	Text (Chapter3) Chapter3.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (14MB)
	Text (Chapter4) Chapter4.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (11MB)
	Text (Chapter5) Chapter5.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (842kB)
Preview	Text (Bibliography) Bibliography.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (553kB) | Preview
	Text (Appendices) Appendices.pdf Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (1MB)

Abstract

Ruang Publik Urban Healing Space bisa dianggap sebagai kebutuhan dari sebuah kota besar yang memiliki kompleksitas dan kepadatan penduduk yang tinggi disertai dengan latar belakang demografi masyarakat yang berbeda-beda. Studi kasus ini mengangkat Kawasan Tanah Abang yang memiliki jumlah penduduk yang mencapai 174.332 jiwa (2018), dan juga luas wilayah keseluruhan Tanah Abang yang mencapai 9,30 km2. Kawasan ini merupakan kawasan padat penduduk disertai dengan padatnya area Stasiun KRL, dan juga pedagang-pedagang yang tersebar di sekitar area tersebut menjadi permasalahan serius. Dari hasil penelitian, kepadatan penduduk dapat membawa konsekuensi terhadap faktor lingkungan hidup dan kualitas hidup penduduk ditambah dengan minimnya Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang memiliki korelasi dengan kualitas hidup manusia, baik secara fisiologis maupun psikologis. Fokus Perancangan Interior Arsitektur Ruang Publik Urban Healing Space ini berpusat pada transisi area padat Stasiun Tanah Abang menuju area kompleks komersial pada Kawasan Tanah Abang. Area transisi merupakan area pengantar persepsi ruang arsitektur yang menghubungkan segala karakteristik demografi masyarakat dan mengintegrasi satu tempat ke tempat lain. Kebebasan individu terhadap kepemilikan ruang terkait sebuah tempat ini menunjukkan bahwa ‘kota metropolitan memiliki pengaruh terhadap perubahan individu ke dalam batin’. Dari hasil penelitian yang dilakukan, terdapat ketidakefektifan area pada Jembatan Penyeberangan Multiguna Tanah Abang pada kawasan Stasiun. Perancangan Urban Healing Space bertujuan untuk menyediakan fasilitas yang dapat menghadirkan suasana healing dari padatnya Kawasan Tanah Abang melalui pendekatan persepsi psikologi ruang dan green design. Melalui hasil penelitian dan pendekatan yang digunakan pada perancangan ini nantinya dapat memberikan pengalaman berbeda terkait persepsi ruang pengguna yang melewati Kawasan Stasiun Tanah Abang./ Public Urban Healing Space can be considered necessary for a big city with high complexity and population density accompanied by different demographic backgrounds. This study examines the Tanah Abang area, which has a population of 174,332 people (2018), and a total space reaching 9.30 km2. The appointed area is a densely populated area accompanied by the density of the KRL station; in addition, the traders scattered around the neighbourhood are a severe problem. Based on this study, population density may cause consequences on environmental factors and the population's quality of life coupled with the lack of Green Open Space (RTH). According to that, it correlates with the quality of human life, both physiologically and psychologically. The Interior Design of the Public Urban Healing Space focuses on the transition from the dense area of Tanah Abang Station to the Tanah Abang commercial area complex. The transition area becomes an area that introduces the perception of architectural space that connects all demographic characteristics of society and integrates one place to another. The individual's freedom of ownership of space regarding area shows that 'metropolitan cities influence individual changes inwardly'. The research results show an area of ineffectiveness on the Tanah Abang Multipurpose Crossing Bridge in the Station area. The design of the Urban Healing Space aims to provide facilities that offer a healing atmosphere from the denseness of the Tanah Abang area through a spatial psychology perception approach and green design. Through the results of research and the method used in this design, it will be able to provide a different experience related to the perception of the user's space passing through the Tanah Abang Station Area.

Actions (login required)

View Item