Pembentukan innovation capability pada creative social enterprise: studi multi kasus pada PT Miko Bahtera Nusantara, PT Karya Dua Anyam, PT Jentera Garda Futura

Gumulya, Devanny (2022) Pembentukan innovation capability pada creative social enterprise: studi multi kasus pada PT Miko Bahtera Nusantara, PT Karya Dua Anyam, PT Jentera Garda Futura. Doctoral thesis, Universitas Pelita Harapan.

[img]
Preview
Text (Title)
CD_01617180022_DEVANNY GUMULJA.pdf
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (110kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Abstract)
Abstract.pdf
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (99kB) | Preview
[img]
Preview
Text (ToC)
ToC.pdf
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (575kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Chapter 1)
Chapter1.pdf
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (1MB) | Preview
[img] Text (Chapter 2)
Chapter2.pdf
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (1MB)
[img] Text (Chapter 3)
Chapter3.pdf
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (2MB)
[img] Text (Chapter 4)
Chapter4.pdf
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (11MB)
[img] Text (Chapter 5)
Chapter5.pdf
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (7MB)
[img] Text (Chapter 6)
Chapter6.pdf
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (2MB)
[img]
Preview
Text (Bibliography)
Bibliography.pdf
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (1MB) | Preview
[img] Text (Appendices)
Appendices.pdf
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (6MB)

Abstract

Perkembangan ekonomi kreatif telah melahirkan berbagai bentuk Creative Social Enterprise (CSE). CSE didefinisikan sebagai perusahaan yang berkreasi untuk menciptakan komoditi serta layanan dengan misi sosial dan lingkungan. Kunci utama dalam keberhasilan CSE adalah aktivitas R&D sedangkan, menurut data British Council di tahun 2020 dinyatakan bahwa hanya 1/3 dari CSE di Indonesia yang melakukan aktivitas R&D. Keberlanjutan CSE harus didukung dengan kemampuan untuk berinovasi (Innovation capability, IC). IC merupakan kemampuan suatu perusahaan untuk secara kontinu mentransformasi pengetahuan dan ide dalam menciptakan kebaruan produk, proses serta sistem, sehingga menghasilkan keuntungan bagi perusahaan beserta stakeholdernya. Penelitian ini fokus pada beberapa CSE yang memiliki IC dan sudah mendapatkan penghargaan karena inovasinya di skala nasional dan internasional. Penelitian ini menelusuri lebih dalam bagaimana beberapa CSE tersebut membentuk IC, serta elemen – elemen apa saja yang berperan dalam fase pembentukannya. Penelitian menggunakan empat middle range teori yang merupakan turunan dari teori resource-based view dan dynamic capability. Teori yang pertama adalah teori capability lifecycle, teori kedua adalah innovation capability building, ketiga adalah core elements of IC, dan keempat adalah faktor determinan IC khusus konteks UKM. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif ini dengan desain penelitian eksploratif dan eksplanatori. Penelitian melakukan multi studi kasus pada tiga CSE: Mycotech, Du Anyam dan Plepah. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, serta menyebar kuesioner. Total subjek penelitian adalah 25 narasumber dan informan. Analisis data menggunakan single-case analysis dan cross-case analysis. Proses pengkodean data didukung dengan software Nvivo 12 melalui cluster analysis. Penelitian menemukan lima hal. Pertama, penelitian mengungkapkan bahwa kapabilitas sensing, kapabilitas green R&D, dan kapabilitas community empowerment adalah kapabilitas inti yang dibutuhkan untuk mencapai sustainable development. Kedua, penelitian merumuskan rerangka model pembentukan innovation capability for sustainable development (ICSD framework). Rerangka ICSD dibentuk berdasarkan tiga elemen inti: strategi yang berorientasi pada sustainability, sistem yang responsif serta cekatan, dan budaya kerja yang kolaboratif. Ketiga, penelitian memberikan tiga proposisi deskriptif yang siap diuji di penelitian berikutnya. Keempat, penelitian memetakan perbedaan IC di masing – masing CSE, dimana Mycotech memiliki kekuatan pada green R&D, Du Anyam dan Plepah memiliki kekuatan pada community empowerment. Faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan kapabilitas inovasi di setiap CSE antara lain: latar belakang keunikan pengetahuan serta pengalaman pendiri dan tim pada setiap CSE; rentang waktu yang dibutuhkan untuk membangun IC di setiap CSE; serta keunikan tantangan setiap sektor industri dari masing – masing CSE. Selanjutnya juga didapatkan bahwa saat ini ketiga CSE berada pada tahap growth stage yaitu fase pengembangan IC belum masuk pada fase pendewasaan IC. Kelima, penelitian menarasikan kendala internal dan eksternal yang terjadi dikala pembentukan IC. Implikasi teoritis pada teori dynamic capability adalah formulasi rerangka pembentukan innovation capability forsustainable development yang secara komprehensif dapat digunakan oleh perusahaan untuk menjawab perubahan pasar saat ini. Pada konteks DC kapabilitas sensing, kapabilitas green R&D, dan kapabilitas community empowerment adalah kapabilitas inti yang hendaknya dibangun, diintegrasikan, dan direkonfigurasi untuk menjaga keseimbangan prosperity, people and planet. Selanjutnya implikasi teoritis pada teori core elements of IC dari Lawson & Samson (2001), dan faktor determinan IC menurut Saunila (2016) adalah menambahkan variabel empati, dan sustainable entrepreneurial orientation pada faktor determinan IC untuk konteks CSE, serta menambahkan deskripsi elemen pembentuk innovation capability dari proses pembentukan IC menurut Pisano (2019) dan Helfat & Peteraf (2003). Selanjutnya, implikasi managerial dari penelitian ini adalah rekomendasi 25 aktivitas yang perlu dilakukan oleh creative social entrepreneur untuk membangun innovation capability.

Item Type: Thesis (Doctoral)
Creators:
CreatorsNIMEmail
Gumulya, DevannyNIM01617180022devanny.gumulya@uph.edu
Contributors:
ContributionContributorsNIDN/NIDKEmail
Thesis advisorPurba, John TampilNIDN0320086205john.purba@uph.edu
Thesis advisorHariandja, Evo SampetuaNIDN0324056501evo.hariandja@uph.edu
Thesis advisorPramono, RudyNIDN0309116605rudy.pramono@uph.edu
Uncontrolled Keywords: creative social enterprise ; innovation capability ; creative economy
Subjects: H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD28 Management. Industrial Management
Divisions: University Subject > Current > Faculty/School - UPH Karawaci > Business School > Doctor of Management
Current > Faculty/School - UPH Karawaci > Business School > Doctor of Management
Depositing User: Users 23831 not found.
Date Deposited: 05 Jul 2022 08:39
Last Modified: 30 Sep 2022 01:32
URI: http://repository.uph.edu/id/eprint/48381

Actions (login required)

View Item View Item