Kurniawan, Melissa
(2022)
PEMANFAATAN TEPUNG PORANG DAN TEPUNG AMPAS TAHU
DENGAN SUBTITUSI PUREE ALPUKAT SEBAGAI PENGGANTI
LEMAK PADA PEMBUATAN KUKIS.
Bachelor thesis, Universitas Pelita Harapan.
Abstract
Indonesia merupakan negara yang sangat bergantung terhadap tepung terigu
sebagai bahan utama dalam banyak produk pangan. Umbi porang merupakan umbi
yang dikenal banyak memiliki kandungan serat. Ampas tahu merupakan limbah
pangan yang sering dimanfaatkan sebagai pakan ternak namun masih memiliki
kadar protein yang tinggi. Kukis adalah salah satu cemilan yang umum dijumpai
masyarakat Indonesia. Pada penelitian ini, dilakukan pembuatan kukis dengan
menggunakan tepung porang dan tepung ampas tahu sebagai pengganti tepung
terigu serta alpukat sebagai pengganti mentega. Tepung porang digunakan untuk
menambahkan serat, sedangkan tepung ampas tahu untuk meningkatkan nilai
protein kukis, Dalam penelitian ini, dilakukan pembuatan kukis menggunakan
tepung porang, tepung ampas tahu, dan alpukat. Tujuan penelitian ini adalah
mengetahui pengaruh rasio penggunaan tepung porang : tepung ampas tahu, rasio
mentega : alpukat dan interaksi keduanya terhadap karakteristik kukis. Faktor pada
penelitian ini adalah rasio tepung porang : tepung ampas tahu (100:0, 90:10, 80:20,
70:30) serta rasio mentega : alpukat (100:0, 75:25, 50:50). Kukis yang terpilih
adalah kukis dengan rasio mentega : alpukat 75:25 serta rasio tepung porang :
tepung ampas tahu 70:30. Hasil analisis kukis terpilih memiliki kadar serat pangan
69.06±1.15% kadar air 4.87±0.54%, kadar lemak 26.12±0.67%, kadar protein
6.96±0.07%, hardness 470±7.03g, lightness 54.57±2.57, hue 70.30±1.42o
Hue, dan
tingkat penerimaan keseluruhan mendekati netral (3.93±0.89)/ Indonesia relies heavily on wheat flour as the main ingredient in many food
products. Iles-iles tubers are tubers that are known to have a lot of fiber content.
Okara is a food waste that is often used as animal feed but still has a high protein
content. Cookies are one of the most common snacks found in Indonesian society.
In this study, cookies were made using iles-iles flour and okaraflour as substitutes
for wheat flour and avocado as a substitute for butter. Iles-iles flour is used to add
fiber, while okara flour is used to increase the protein value of cookies. In this study,
cookies were made using iles-iles flour, okara flour, and avocado. The objectives
of this study was to determine the effect of the ratio of using iles-iles flour to tofu
okara flour, butter to avocado ratio, and the interaction of the two on the
characteristics of cookies. The factors in this study were the ratio of iles-iles flour
to tofu dregs flour (100:0, 90:10, 80:20, 70:30) and the ratio of butter to avocado
(100:0, 75:25, 50:50). The chosen cookies were cookies with a butter to avocado
ratio of 75:25 and a ratio of iles-iles flour to okara flour of 70:30. The results of the
analysis of the selected cookies had a dietary fiber content of 69.06±1.15% water
content of 4.87±0.54%, fat content of 26.120.67%, protein content of 6.96±0.07%,
hardness 470±7.03g, lightness 54.57±2.57, hue 70.30±1.42o
Hue, and the overall
acceptance rate was close to neutral (3.93±0.89).
Actions (login required)
|
View Item |