Makna perayaan imlek bagi masyarakat Tionghoa Jakarta

Widjaja, Wimar (2023) Makna perayaan imlek bagi masyarakat Tionghoa Jakarta. Bachelor thesis, Universitas Pelita Harapan.

[img] Text (Title)
Title.PDF
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (150kB)
[img] Text (ABSTRAK)
ABSTRAK.pdf
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (184kB)
[img] Text (ToC)
ToC.pdf
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (252kB)
[img] Text (Chapter1)
Chapter 1.pdf
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (267kB)
[img] Text (Chapter2)
Chapter 2.pdf
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (314kB)
[img] Text (Chapter3)
Chapter 3.pdf
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (328kB)
[img] Text (Chapter4)
Chapter 4.pdf
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (291kB)
[img] Text (Chapter5)
Chapter 5.pdf
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (179kB)
[img] Text (Bibliography)
Bibiliography.pdf
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (180kB)
[img] Text (Appendices)
Appendices.pdf
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (1MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa perkembangan kultur Tionghoa di jakarta dalam hubungan antarpribadi. Dari observasi paradigma saya para Tionghoa Indonesia di Jakarta ada berada dalam era zaman dimana terdapatnya beberapa faktor yang menyebabkan sebuah ketidak melekatan atau kelunturan atau bahasa lainnya keasingan dengan Kultur leluhur Tionghoanya sendiri yang terlihat dari cara para warga Tionghoa Indonesia merayakan Imlek yang tidak terlalu menghayati dan juga ilmu mereka mengenai imlek cukup dangkal serta tidak terlalu dianggap serius kepentingan tersebut sehingga proses pertukaran pesan serta hubungan antar pribadi kurang melekat. Hal ini mendorong terjadinya keasingan antar budaya dan antar pribadi Tionghoa Indonesia di daerah Jakarta. Perayaan Hari Raya Imlek menjadi salah satu perayaan yang dikenal oleh seluruh daerah Indonesia yang dilaksanakan satu tahun sekali. Perkembangan perayaan Imlek dikenal karena terdapat sebuah tradisi yang sangat digemari banyak orang yaitu Ang Pao. Ang Pao merupakan amplop merah yang bertujuan untuk menandakan, menganugerahkan dan memberkati para orang yang menerima pemberian tersebut serta juga untuk para orang-orang yang belum menikah. Ang Pao mempunyai isi konten yang sangat digemari juga yaitu tunai secara majoritas memiliki isi yang cukup menggiurkan. dalam perayaan tahun baru ini terdapat kebiasaan tradisi kultur dimana para Tionghoa Indonesia diharapkan untuk berkumpul bertujuan untuk menjaga hubungan antarpribadi dengan leluhur serta tradisi kita dan juga bertujuan untuk mempersatukan saudara-saudara untuk meluangkan waktu Bersama menjaga hubungan yang baik antar sesama, menjaga kekeluargaan, dan mendorong kultur tradisi ini ke generasi selanjutnya.Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode wawancara dan menggunakan media internet untuk penelitian studi kasus. Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan data primer, yaitu wawancara dan observasi non-partisipan, serta data sekunder berupa studi kepustakaan dan dokumentasi. Wawancara dilakukan kepada Organisasi PSMTI (Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia) di dalam lokasi Taman Mini Indonesia (TMI) di lokasi Jakarta Timur dan juga menyebar kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tionghoa Indonesia Jakarta mempunyai hubungan yang tidak seragam dengan daerah lain dalam merayakan Imlek tetapi mereka mempunyai hubungan antarpribadi yang baik meski adanya perpisahan kultur tradisi khususnya. Hal tersebut dikarenakan banyaknya faktor situasional dan kondisi yang mempengaruhi hasil akulturasi tersebut. / This study aims to analyze the development of Chinese culture in Jakarta in interpersonal relations. From my paradigm observation, the Indonesian Chinese in Jakarta are in an era where there are several factors that cause a lack of attachment or discoloration or other language alienation from their own Chinese ancestral culture which can be seen from the way Chinese Indonesians celebrate Chinese New Year that do not really live up to it and also Their knowledge of Chinese New Year is quite shallow and these interests are not taken too seriously so that the process of exchanging messages and interpersonal relationships is less attached. This led to alienation between cultures and between Indonesian Chinese in the Jakarta area. Chinese New Year Celebration is one of the celebrations known by all regions of Indonesia which is held once a year. The development of Chinese New Year celebrations is known because there is a tradition that is very popular with many people, namely Ang Pao. Ang Pao is a red envelope that aims to signify, bestow and bless the people who receive the gift as well as for people who are not married. Ang Pao also has content that is very popular, namely cash, the majority of which has content that is quite tempting. In celebrating this New Year, there are cultural traditions where Indonesian Chinese are expected to gather with the aim of maintaining interpersonal relationships with our ancestors and traditions and also aiming to unite brothers and sisters to spend time together maintaining good relations with each other, maintaining kinship, and encouraging this cultural tradition to the next generation. This study uses a qualitative approach with interview methods and uses internet media for case study research. Research data collection was carried out using primary data, namely interviews and observation of non-participants, as well as secondary data in the form of literature and documentation studies. Interviews were conducted with the PSMTI Organization (Indonesian Chinese Marga Social Association) at the Taman Mini Indonesia (TMI) location in East Jakarta and also distributed questionnaires. The results of the study show that Chinese Indonesians in Jakarta have a non-uniform relationship with other regions in celebrating Chinese New Year but they have good interpersonal relationships despite the separation of traditional culture in particular. This is due to the many situational factors and conditions that affect the acculturation results .

Item Type: Thesis (Bachelor)
Creators:
CreatorsNIMEmail
Widjaja, Wimar01041170074Wimarjuda@gmail.com
Contributors:
ContributionContributorsNIDN/NIDKEmail
Thesis advisorHerljanto, Johanes0313077205johanes.herlijanto@uph.edu
Uncontrolled Keywords: pembentukan hubungan antarpribadi; keturunan Tionghoa; Tionghoa Indonesia; Jakarta; Imlek .
Subjects: H Social Sciences > HM Sociology > HM 1201-1216 Communication
Divisions: University Subject > Current > Faculty/School - UPH Karawaci > Faculty of Social and Political Science > Communication Science
Current > Faculty/School - UPH Karawaci > Faculty of Social and Political Science > Communication Science
Depositing User: Wimar Juda Widjaja
Date Deposited: 27 Jul 2023 09:34
Last Modified: 27 Jul 2023 09:34
URI: http://repository.uph.edu/id/eprint/57098

Actions (login required)

View Item View Item