Steffanny, Steffanny
(2019)
Penggunaan bakteri bacillus subtilis dalam mengurangi potensi likuifaksi tanah pasir = Utilization of bacteria bacillus subtilis in reducing liquefaction potential of sand.
Bachelor thesis, Universitas Pelita Harapan.
Full text not available from this repository.
Abstract
Potensi likuifaksi tanah pasir dapat dikurangi dengan menambah nilai kohesi dan mengurangi kejenuhan tanah pasir. Hal ini dapat dilakukan oleh bakteri Bacillus subtilis. Bakteri ini dapat memproduksi biosemen yang dapat mengikat butiran tanah pasir. Melalui proses biosementasi, butiran tanah pasir dapat lebih rapat dan nilai kohesi tanah pasir dapat meningkat. Selain itu, respirasi dari bakteri dapat menghasilkan gas yang dapat menurunkan kejenuhan tanah pasir. Setelah 90 hari. hasil pengujian direct shear menunjukan nilai kohesi tanah pasir dengan Bacillus subtilis meningkat sebesar 149,93%, dibandingkan dengan tanah pasir tanpa bakteri. Butiran tanah pasir dengan Bacillus subtilis yang lebih rapat daripada butiran tanah pasir tanpa bakteri dibuktikan secara visual melalui foto-foto yang dihasilkan oleh Scanning Electrone Microscope (SEM). Constant head permeability test menunjukan adanya penurunan koefisien permeabilitas dari tanah pasir dengan Bacillus subtilis sebesar 53,71%, dibandingkan dengan tanah pasir tanpa bakteri. Penurunan koefisien tersebut juga menunjukan bahwa butiran tanah pasir semakin rapat. Selain itu, pengujian dengan X-Ray Diffraction (XRD) menunjukan adanya mineral dolomite, yang mengandung kalsium dan karbonat, pada tanah pasir dengan Bacillus subtilis. Simulasi dengan shake table menunjukan bahwa tanah pasir dengan Bacillus subtilis memiliki tinggi penurunan yang lebih rendah daripada tanah pasir tanpa bakteri.
/
Reducing liquefaction potential of sand can be done by increasing the cohesion values and reducing the saturation. These can be fulfilled by utilizing bacteria Bacillus subtilis. The bacteria can produce biocement which can bind the particles of sand. Through the biocementation process, the sand became denser and the cohesion values of sand increased. Furthermore, the respiration in bacteria produce gas, which could reduce the saturation of sand. After 90 days of curing periodes, direct shear test indicated the cohesion values of treated sand increased by 149,93% compared to the untreated sand. The increase in density of sand was proved visually through the images, produced by Scanning Electrone Microscope (SEM), of treated and untreated sand. Constant head permeability test showed that the permeability coefficient of treated sand decreased by 53,71% compared to untreated sand, which proved the sand became denser. Furthermore, the mineral contained in sand was tested by X-Ray Diffraction (XRD) and there was dolomite mineral, which contained calcium and carbonate, in treated sand. Shake table simulation showed the sand treated with Bacillus subtilis had less settlement compared to untreated sand.
Actions (login required)
 |
View Item |
