Hubungan Perilaku Merokok dengan Self-Esteem pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan

Geryanda, Billthen (2024) Hubungan Perilaku Merokok dengan Self-Esteem pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan. Bachelor thesis, Universitas Pelita Harapan.

Preview	Text (Title) Title.pdf Download (42kB) | Preview
Preview	Text (Abstract) Abstract.pdf Download (658kB) | Preview
Preview	Text (ToC) ToC.pdf Download (1MB) | Preview
Preview	Text (Chapter1) Chapter1.pdf Download (1MB) | Preview
	Text (Chapter2) Chapter2.pdf Restricted to Registered users only Download (4MB)
	Text (Chapter3) Chapter3.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB)
	Text (Chapter4) Chapter4.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB)
	Text (Chapter5) Chapter5.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB)
	Text (Chapter6) Chapter6.pdf Restricted to Registered users only Download (916kB)
Preview	Text (Bibliography) Bibliography.pdf Download (1MB) | Preview
	Text (Appendices) Appendices.pdf Restricted to Repository staff only Download (0B)
	Text (Appendices) Appendices_merged_merged.pdf Restricted to Repository staff only Download (5MB)

Abstract

Latar Belakang: Perilaku merokok merupakan salah satu masalah kesehatan Dunia, yang berkaitan erat berbagai penyakit tidak menular, antara lain penyakit Jantung, penyakit pada Saluran napas, Tekanan darah tinggi, dan Kanker. Berdasar data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, prevalensi merokok pada remaja berusia 10-18 tahun mengalami peningkatan dari 7,20% pada tahun 2013 menjadi 9,10% pada tahun 2018. Beberapa hal yang menyebabkan peningkatan prevalensi perokok di Indonesia, terutama remaja, adalah pengaruh dari lingkungan keluarga, teman sebaya, dan kepuasan yang diperoleh setelah merokok. Beberapa remaja memiliki pemikiran bahwa salah satu cara meningkatkan self-esteem adalah dengan cara merokok. Self-esteem sendiri sebagai refleksi keseluruhan dari individu harga diri, meliputi keyakinan tentang diri sendiri sebagai serta respons emosional terhadap keyakinan tersebut. Mewakili kapasitas untuk merasa layak bahagia dan menjadi berhasil mengatasi tantangan hidup, harga diri merupakan penentu penting kesehatan mental remaja dan pengembangan. Kandungan nikotin dalam rokok bersifat adiktif, sehingga mampu menyebabkan ketergantungan dan menimbulkan perasaan senang, serta meningkatkan self-esteem penggunanya. Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui hubungan antara perilaku merokok dengan self-esteem pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan. Metode Penelitian: Jenis penelitian ini adalah studi analitik kategorik tidak berpasangan dengan desain penelitian cross sectional. Penelitian ini melibatkan 110 mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan. Subjek penelitian yang memenuhi kriteria akan diberikan kuesioner melalui google form. Hasil penelitian diolah dengan analisis Chi – Square menggunakan program IBM SPSS versi 24. Hasil: Terdapat 100 sampel penelitian yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi yang dianalisis. Hasil menunjukkan 77% subjek dengan perilaku merokok ringan - sedang dan 23% subjek dengan perilaku merokok berat – sangat berat. Terdapat 64% subjek dengan tingkat self – esteem rendah - normal dan 36% subjek dengan tingkat self – esteem yang tinggi. Berdasarkan hasil analisis chi – square diketahui bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara perilaku merokok dengan self - esteem dengan taraf signifikasi p = 0,033, OR = 3,68 (95% CI 1.2107 – 11.1860), Risk 0,786 (78,6%). Kesimpulan: Terdapat hubungan yang bermakna antara perilaku merokok dan self - esteem pada mahasiswa/i Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan. Kata kunci: Perokok, bukan perokok, self-esteem/Background: Smoking behavior is one of the world's health problems, closely related to various non-communicable diseases, including heart disease, respiratory disease, high blood pressure, and cancer. Based on data from Basic Health Research (Riskesdas) 2018, the prevalence of smoking in adolescents aged 10-18 years increased from 7.20% in 2013 to 9.10% in 2018. Some factors that contribute to the increasing prevalence of smoking in Indonesia, especially among adolescents, are the influence of the family environment, peers, and the satisfaction obtained after smoking. Some teenagers think that one way to improve their self-esteem is by smoking. Self-esteem itself reflects an individual's overall self-worth, including beliefs about oneself and emotional responses to those beliefs. Representing the capacity to feel worthy, happy, and successful in overcoming life challenges, self-esteem is a critical determinant of adolescent mental health and development. The nicotine content in cigarettes is addictive, causing dependence and producing feelings of pleasure, as well as increasing the self-esteem of users. Purpose: to investigate the relationship between smoking behavior with self-esteem in students of the Faculty of Medicine, University of Pelita Harapan. Methodology: This research is an unpaired categorical comparative analytic study and conducted with a cross sectional study design. This research involves 110 students of the Faculty of Medicine, University of Pelita Harapan. Results: There are 100 study samples that met the inclusion and exclusion criteria and were analyzed. The results showed that 77% of the subjects had mild to moderate smoking behavior, while 23% had heavy to very heavy smoking behavior. There were 64% of the subjects with low to normal self-esteem levels and 36% of the subjects with high self-esteem levels. Based on the chi – square analysis, it was found that there was a significant relationship between smoking behavior and self - esteem with a significance level of p = 0.033, OR = 3.68 (95% CI 1.2107 - 11.1860), Risk 0,786 (78,6%). Conclusion: There is a significant relationship between smoking behavior and self-esteem among students of the Faculty of Medicine at Pelita Harapan University. Keywords: Smokers, non-smokers, self-esteem

Actions (login required)

View Item