Notaris yang menjalankan jabatan pejabat pembuat akta tanah di luar kedudukan notaris (studi di Provinsi Lampung)

Selvia, Dita (2020) Notaris yang menjalankan jabatan pejabat pembuat akta tanah di luar kedudukan notaris (studi di Provinsi Lampung). Masters thesis, Universitas Pelita Harapan.

	Text (Title) Title Dita Selvia Watermark.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (2MB)
Preview	Text (Abstract) Abstract Dita.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (67kB) | Preview
Preview	Text (ToC) ToC Dita.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (172kB) | Preview
Preview	Text (Chapter 1) chapter 1.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (170kB) | Preview
	Text (Chapter 2) chapter 2.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (301kB)
	Text (Chapter 3) chapter 3.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (161kB)
	Text (Chapter 4) chapter 4.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (293kB)
	Text (Chapter 5) Chapter 5.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (75kB)
Preview	Text (Bilbliography) bilbliography Dita.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (105kB) | Preview

Abstract

Pemberian kualifikasi sebagai Pejabat Umum tidak hanya kepada Notaris saja, tapi juga diberikan kepada Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT). PPAT diangkat dan berhentikan oleh Menteri Negara Agraria. Sebagai pejabat yang melaksanakan tugas dibidang pendaftaran tanah maka jabatan PPAT selalu dikaitkan dengan suatu wilayah pendaftaran tanah tertentu yang menjadi daerah kerjanya dalam satu wilayah kerja Kantor Pertanahan Kabupaten / Kotamadya. Permasalahan penelitian ini adalah kedudukan PPAT yang menjalankan jabatan PPAT di luar kedudukan Notaris berdasarkan Undang-Undang Jabatan Notaris serta akibat hukum terhadap Notaris yang menjalankan jabatan PPAT di luar kedudukan Notaris. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan pendekatan yuridis normatif yang bersumber dari pengumpulan data yang diperoleh dari data sekunder, kemudian dianalisis dengan metode analisis kualitatif. Hasil penelitian ini memberikan jawaban bahwa kedudukan PPAT yang menjalankan jabatan PPAT di luar kedudukan maka akibat hukum bagi akta-akta yang selama dibuatnya dapat dikembalikan kepada ketentuan Pasal 1868 dan 1869 KUHPerdata, yang mana Notaris tersebut telah menjalankan tugas jabatannya di luar wewenang, sehingga jika ternyata tetap membuat akta, maka akta yang bersangkutan batal demi hukum. Selain itu akibat hukum terhadap Notaris yang menjalankan jabatan PPAT di luar kedudukan Notaris, maka Majelis Pengawas Wilayah berwenang untuk memberikan sanksi berupa teguran lisan atau tertulis dan tentunya akta yang dibuat menjadi batal demi hukum. / The granting of qualifications as a Public Official is not only given to notaries, but also to Land Authorities (PPAT). The PPAT is appointed and terminated by the Minister of Agrarian Affairs. As an official who carries out duties in the field of land registration, the PPAT position is always associated with a certain land registration area which becomes his working area in one working area of the District / Municipality Land Office. The problem of this research is the position of the PPAT who runs the PPAT position outside the position of the Notary based on the Notary Position Act and the legal consequences of the Notary who runs the PPAT position outside the regulation of the Notary position. The method used in this study is an normative juridical approach which is sourced from data collection obtained from secondary data, then analyzed by qualitative analysis methods. The results of this study provide an answer that the position of PPAT who carries out the PPAT position outside the position, the legal consequences for the deeds that have been made can be returned to the provisions of Article 1868 and 1869 of the Civil Code, in which the Notary has carried out his office outside his authority, so if it turns out to remain make a deed, then the deed concerned is null and void. In addition, the legal consequences for the Notary who carry out the PPAT position outside the Notarial regulations are that the Regional Supervisory Board has the authority to impose sanctions in the form of oral or written reprimands and of course the deed is made null and void.

Actions (login required)

View Item