Aktivitas online melalui teknologi saat ini mempermudah manusia baik itu unduh atau download dan unggah atau upload. Dalam beberapa tahun terakhir sering terdengar kabar semakin besar dan meluasnya pelanggaran terhadap Hak Cipta, salah satunya adalah pelanggaran Sinematografi oleh situs streaming film yang tersebar di internet. Situs streaming film tersebut merugikan pencipta suatu Karya Sinematografi dikarenakan karyanya didistribusikan tanpa seizin pencipta untuk meraup keuntungan, apalagi pembuatan sinematografi mengeluarkan banyak dana. Penelitian ini penulis lakukan karena penulis tertarik untuk memahami lebih dalam perlindungan hukum Karya Sinematografi dalam Undang-Undang Nomor 28 tahun 2014 tentang Hak Cipta dan untuk mengetahui upaya yang dapat dilakukan dalam Karya Sinematografi apabila terjadinya pelanggaran, hal ini penting karena Karya Sinematografi di Indonesia semakin tahun semakin mengalami peningkatan untuk segi kualitas Permasalahan dalam penelitian hukum ini adalah pengaturan mengenai perlindungan Hak Cipta sinematografi dalam situs streaming film dan pertanggungjawaban hukum pengelola situs streaming dalam penyebaran akses unduh film berdasarkan Undang-Undang No. 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta. Dalam penelitian ini, pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan bahan-bahan kepustakaan dan dengan pendekatan peraturan perundang-undangan yang terkait sebagai data utama. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa situs streaming film gratis secara hukum dianggap melanggar Hak Cipta karena disebarkan tanpa izin dari pencipta atau pemegang Hak Cipta. Adanya penerbitan, penggandaan, pendistribusian, pengumuman, dalam situs streaming film gratis tanpa izin dari pencipta atau pemegang Hak Cipta harus pula dianggap sebagai pelanggaran Hak Cipta. / Online activities through technology now make it easier for humans to download or download and upload. In recent years, it is often heard that news is getting bigger and widespread violations against copyrights, one of which is a violation of cinematography by film streaming sites that are spread on the internet. The film streaming site is detrimental to the creator of a Cinematography Work because his work is distributed without the author's permission to reap profits, let alone making cinematography a lot of money. This research is done because the writer is interested to understand more deeply the legal protection of Cinematographic Works in Law Number 28 of 2014 concerning Copyright and to find out the efforts that can be made in Cinematographic Works in case of violations, this is important because Cinematographic Works in Indonesia are increasingly increasingly experience in terms of quality.The problem in this legal research is the regulation regarding the protection of cinematographic copyrights in film streaming sites and the legal responsibility of the managers of streaming sites in the distribution of movie download access based on Law No. 28 of 2014 concerning Copyright. In this study, data collection was carried out using library materials and approaching the relevant laws and regulations as the main data. From the results of this study it can be concluded that the free movie streaming site is legally considered to violate Copyright because it is distributed without permission from the creator or Copyright holder. The existence of publishing, copying, distribution, announcements, on a free movie streaming site without permission from the creator or copyright holder must also be considered a violation of copyright.