Bidang Public Relations berperan penting dalam menciptakan reputasi yang baik dan membangun hubungan berkelanjutan dengan publiknya. Hal tersebut menjadi salah satu alasan Public Relations menjadi salah satu profesi yang sangat diminati hingga saat ini. Perkembangan Public Relations di berbagai negara di Amerika, Eropa, Asia dan khususnya di Indonesia, menjadi bahan kajian penelitian yang menarik bagi para kaum profesional dan akademisi. Salah satunya karena adanya fenomena peningkatan jumlah kaum perempuan dalam bidang Public Relations yang sudah diprediksi sejak tahun 1950-an. Adanya mayoritas perempuan yang ditandai oleh banyaknya praktisi dan profesional PR serta mahasiswa di program studi PR mendorong terjadinya feminisasi pada profesi Public Relations. Akibatnya publik menganggap Public Relations identik dengan profesi perempuan yang memiliki keahlian sebagai seorang praktisi PR. Tentu saja hal ini mempengaruhi cara pandang mahasiswa laki-laki sebagai calon praktisi Public Relations terhadap mayoritas perempuan yang terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi mahasiswa (laki-lai) terhadap mayoritas perempuan dalam industri Public Relations di Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan metode pengumpulan data in-depth-interview mahasiswa laki-laki dengan program studi PR dan praktisi serta akademisi PR sebagai informant. Dari hasil penelitian ini, ditemukan bahwa persepsi yang terbentuk terhadap mayoritas perempuan dalam PR dilihat sebagai tantangan, Gender bukan sebuah tolok ukur, serta menjadi kesempatan atau peluang bagi mereka sebagai calon praktisi PR laki-laki kelak. / Public Relations plays an important role in building a good reputation and relation with the publics, that was the main reason why this field had become one of the most interesting profession. The development of that field in many countries such as America, Europe, Asia and particularly in Indonesia becomes an interesting research study for Public Relations professionals and academics. One of them is due to the phenomenon of the increasing number of women in Public Relations that has been predicted since the 1950s. Woman’s majority in Public Relations which is characterized by the overwhelming number of practitioners and professionals PR and students in PR studies prompted the feminization in Public Relations profession. So, the public regard Public Relations profession is identical to women profession who are able to satisfy a-must-have skills as PR practitioners. It certainly affect viewpoints male students as a candidate of Public Relations practitioners against the majority of women. This research intended to overview the perception of Public Relations male students in Jakarta and surroundings onwomen’s majority in the Public Relations industry in Indonesia. This research using a qualitative research approach with method of data collection in-depth interviews to male students who are studying PR as key informant and PR practitioner as informant. From the results of this research, it was found that the perception of those male students against the majority of women in PR is a challange to prove themselves, competence as benchmark and not gender, as well as being opportunity for them as male PR practitioners afterwards.