Dalam menjalani kehidupan setiap manusia pasti pernah mengalami stres, sama halnya juga dengan mahasiswa tingkat akhir. Berbagai masalah yang dihadapi mahasiswa tingkat akhir daapt membuat mahasiswa menjadi stres. Hasil beberapa penelitian menunjukkan untuk menghadapi stresor yang ada, individu dapat menghadapinya dengan emosi positif. Salah satu bentuk emosi positif yaitu gratitude. Akan tetapi, penelitian lainnya menyatakan bahwa pengukuran instrument stres sangat kuat dipengaruhi oleh disposisi kepribadian dari neuroticism. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah gratitude memiliki pengaruh yang signifikan terhadap stres pada mahasiswa tingkat akhir di UPH setelah tingkat neuroticism dikontrol secara statistik. Kontrol yang dimaksud adalah dengan menggunakan metode statistik multiple regression untuk melihat pengaruh masing-masih dari gratitude dan neuroticism terhadap stres. Penelitian ini dilakukan terhadap 125 mahasiswa tingkat akhir di UPH. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa gratitude memiliki pengaruh yang signifikan terhadap stres (R2 = .232,  = -.481, p<.01). Setelah dilakukan kontrol terhadap neuroticism, hasil penelitian menunjukkan gratitude memiliki pengaruh yang signifikan terhadap stres setelah tingkat neuroticism dikontrol secara statistik ( = -.261, p < .01). Selain itu, hasil penelitian ini juga menemukan adanya pengaruh yang sigmifikan dari gratitude terhadap dimensi stres.