Berakhirnya hubungan berpacaran dapat mempengaruhi self-esteem dewasa muda, yang kemudian menimbulkan motivasi-motivasi negatif terhadap pasangan. Melalui forgiveness, individu memiliki kemungkinan untuk memperbaiki hubungan tersebut. Oleh sebab itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang signifikan antara self-esteem dan forgiveness pada dewasa muda yang pernah mengalami kegagalan dalam berpacaran. Penelitian ini dilakukan dengan metode kuantitatif dan teknik purposive sampling. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 198 orang dewasa muda dengan karakteristik partisipan berusia 18-40 tahun, pernah mengalami kegagalan dalam berpacaran pada rentang usia tersebut, dan belum menikah. Hasil yang diperoleh adalah terdapat hubungan yang signifikan antara self-esteem dan forgiveness pada dewasa muda yang pernah mengalami kegagalan dalam berpacaran (p = .002, r = .222). Hal tersebut berarti semakin tinggi tingkat self-esteem, maka semakin mudah untuk memaafkan, dan sebaliknya.