Merokok merupakan salah satu kebiasaan yang sudah lazim ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Namun, dampak negatif dari merokok tidak dapat dipungkiri. Menariknya, saat ini trend usia perokok di indonesia semakin meningkat pada usia remaja. Adanya faktor kepuasan psikologis yang diperoleh dari merokok dapat menjadi alasan mengapa remaja semakin tertarik untuk merokok. Faktor yang dimaksud dapat berupa, memperoleh kepercayaan diri, dapat menyelesaikan masalah, dapat diterima oleh teman sebaya, kurangnya regulasi diri, dan memperoleh rasa nikmat. Adapun faktor-faktor tersebut merupakan bagian dari kecerdasan emosional. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara kecerdasan emosional dan intensitas perilaku merokok pada remaja di dki jakarta. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 189 melalui teknik purposive sampling, dan menggunakan instrumen kuesioner. Berdasarkan uji statistik, diperoleh hasil bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kecerdasan emosional dan intensitas perilaku merokok pada remaja di dki jakarta. Hubungan yang ada bersifat negatif, artinya semakin tinggi tingkat kecerdasan emosional seseorang, maka intensitas perilaku merokok cenderung semakin rendah, dan begitu pula sebaliknya.