Kehidupan di Lembaga Permasyarakatan merupakan konsekuensi dari tindakan melanggar hukum yang dilakukan oleh narapidana. Perubahan drastis dalam kondisi yang dijalani dapat menimbulkan berbagai permasalahan bagi para narapidana yang tinggal di dalam Lembaga Permasyarakatan, ditambah lagi dengan adanya fenomena overkapasitas yang terjadi di Lembaga Permasyarakatan di Indonesia, disebabkan oleh peningkatan pada pemenjaraan terutama pada wanita. Namun demikian, terdapat berbagai faktor yang dapat berkontribusi kepada kesejahteraan psikologis para Narapidana Wanita. Beberapa faktor demografis yang diteliti dalam penelitian ini adalah usia, tingkat pendidikan, status pernikahan, jenis tindakan kriminal, dan durasi sisa masa tahanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran psychological well-being para narapidana yang ditinjau berdasarkan faktor demografis. Partisipan terdiri atas 100 narapidana wanita di Lembaga Permasyarakatan “X” dengan karakteristik demografis yang beragam. Kuesioner yang digunanakan dalam penelitian ini adalah Ryff’s Psychological Well-Being Scale sebagai instrumen pengukur psychological well-being. Hasil pengolahan data menunjukan tidak adanya perbedaan psychological well-being yang signifikan diantara seluruh variabel demografis, kecuali pada usia (p=.025). Penelitian ini juga menguji perbedaan psychological well-being dengan keenam dimensinya menggunakan perbandingan rata-rata / Living life in a prison is one of the consequences of breaking the law. Drastic changes in conditions that the inmates have to live by might cause problems for them. Moreover, there is an overcapacity phenomenon in prisons all over Indonesia due to the increasing number of incarceration, especially female incarcerations. With that being said, there are a few factors that can contribute to female inmate’s psychological well-being. The demographical factors reviewed in this study are age, educational background, marital status, type of crime, and also the remaining duration of time left in prison. This research aims to examine the psychological well-being of female inmates based by demographic factors. The participants consist of 100 female inmates in “X” state prison with diverse characteristics. The questionnaire used in this study is Ryff’s Psychological Well-Being Scale, which is used to measure the psychological well-being of participants. The result shows that there are no significant differences of psychological well-being between the demographic factors, except for age (p=.025). In addition, this research also discusses the differences of psychological well-being and its dimensions by reviewing the average scores.