Di Indonesia, tuntutan akademik pada siswa semakin tinggi, namun hal ini tidak didukung oleh daya belajar siswa. Hal ini menyebabkan keberhasilan siswa menjadi menurun.Terdapat siswa-siswi yang memiliki prestasi akademik yang rendah dan hal tersebut tidak sesuai dengan yang harapkan oleh orang tua, guru, dan isiswa itu sendiri. Adanya tuntutan akademik ini akhirnya, dapat menyebabkan siswa mengalami berbagai masalah psikologis, seperti stres dan cemas. Salah satu variabel yang cukup berperan dalam prestasi remaja di sekolah adalah self-esteem. Self-esteem dapat dipahami melalui setiap nilai yang berasal dalam diri, dimana seorang individu dapat berguna dalam kehidupannya, dan nilai ini mengacu pada sifat baik yang ada dalam diri individu. Salah satu peran selfesteem adalah dapat memberikan motivasi, harapan, serta kepercayaan diri kepada remaja sehingga hal ini dapat membantu memfasilitasi remaja guna mencapai tujuan akademik dari sekolah. Penelitian ini, menggunakan metode kualitatif yakni dengan menggunakan desin studi kasus dari 3 orang subjek dengan latar belakang yang berbeda. Peneliti menggunakan teknik wawancara kepada konselor, guru, dan subjek, observasi, kuesioner dan raport siswa sebagai instrument dalam pengumpulan data. Hasil penelitian mengungkapkan gambaran self-esteem antar ketiga subjek cenderung berbeda. Subjek A memiliki rata-rata gambaran self-esteem dengan hasil skor yaitu 115. Subjek B memiliki rata-rata gambaran self-esteem dengan hasil skor yaitu 129. Sedangkan subjek C memiliki rata-rata gambaran self-esteem dengan hasil skor 130. Perbedaan self-esteem pada subjek ini dapat dilihat dari adanya berbagai faktor yang dapat mempengaruhi self-esteem pada siswa seperti keluarga, lingkungan sosial, serta padangan akan diri mereka sendiri.