Depresi merupakan gangguan mental umum yang paling sering terjadi di dunia, dengan prevalensi kejadian depresi tiga kali lipat lebih tinggi pada usia 18- 29 tahun. Banyak faktor yang dapat menimbulkan gejala depresi salah satunya adalah penggunaan media sosial Instagram. Instagram mendorong penyajian hidup yang sempurna sehingga orang sebagaimana mungkin menjadi karakter tersebut. Setengah populasi kalangan muda di dunia perupakan pengguna aktif Instagram. Berbagai penelitian telah mengaitkan penggunaan media sosial dengan penurunan mood subyektif, rasa kesejahteraan, dan kepuasan hidup. Penelitian menggunakan studi observasi dengan desain studi potong lintang. Pengambilan data dilakukan dengan cara pengisian kuesioner BDI-II dan SONTUS oleh responden. Penelitian melibatkan 227 mahasiswa/i Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan dengan rentang usia 18-22 tahun. Analisis statistik dilakukan menggunakan SPSS 23. Data dianalisis dengan metode analitik komparatif kategorik tidak berpasangan menggunakan uji Chi-Square. Hasil uji Chi-Square diperoleh nilai p = 0,035 yang menunjukan adanya hubungan signifikan antara intensitas penggunaan Instagram dan gejala depresi. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa penggunaan Instagram dengan intensitas tinggi dapat mengakibatkan timbulnya gejala depresi./ Depression is the most common mental disorder in the world, with the prevalence of depression threefold higher by the age of 18-29 years old. Various factors may cause depression symptoms, one of which is the use of social media Instagram. Instagram’s images are showcasing a perfect—flawless life, thus impelling the users to be such in real life. Half the world's youth population is an active user of Instagram. A number of studies have linked the use of social media with subjective mood reduction, a sense of well-being, and life satisfaction. The study used an observational study with cross-sectional study design. Data was collected from respondents by filling out the BDI-II and SONTUS questionnaires. The study involved 227 students of the Faculty of Medicine University of Pelita Harapan within the age of 18-22 years old. Statistical analysis was performed using SPSS 23. Data were analyzed by the categorical comparative analytical method in pairs using the Chi-Square test. Chi-Square test results obtained p = 0.035 which indicates a significant relationship between the intensity of Instagram use and depression symptoms. The study has resulted with, the high intensity of Instagram usage may give depression symptoms.