Latar Belakang: Prevalensi otomikosis yang tinggi ditemukan pada daerah Tangerang dengan suhu dan kelembaban tinggi. Membersihkan telinga dapat meningkatkan terjadinya otomikosis akibat perubahan lapisan epitel telinga, sehingga menurunkan produksi serumen. Serumen berfungsi sebagai proteksi telinga terhadap jamur dan bakteri. Produksi serumen pada anak-anak lebih banyak daripada orang dewasa, sehingga orang dewasa memiliki risiko lebih tinggi terkena otomikosis. Telah ditemukan prevalensi otomikosis yang tinggi pada anak-anak SD yang memiliki kebiasaan membersihkan telinga, namun belum banyak dilaporkan hubungan antara kebiasaan membersihkan telinga dengan terjadinya otomikosis pada orang dewasa dengan produksi serumen yang lebih sedikit. Tujuan Penelitian: Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan membersihkan telinga setiap hari terhadap terjadinya otomikosis pada orang dewasa di Rumah Sakit Umum Siloam. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan metode analitik kategorik tidak berpasangan dengan desain potong lintang yang dilakukan pada 44 responden. Sampel dipilih secara purposive yaitu pada pasien THT RSUS yang mengalami gejala gatal pada telinga. Hasil data yang diperoleh akan diolah menggunakan uji statistik Chi Square. Hasil dan Kesimpulan: Prevalensi otomikosis pada orang dewasa RSUS sebanyak 54.5%. Prevalensi otomikosis pada orang yang sering membersihkan telinga sebanyak 38.6%. Terdapat hubungan bermakna antara kebiasaan sering membersihkan telinga dengan terjadinya otomikosis dengan nilai P 0.001 dan OR 9.7./ Background: The prevalence of otomycosis is found in areas of Tangerang with high temperature and humidity. Cleaning the ear can increase automicosis due to changes in the ear epithelial lining, thereby decreasing cerumen production. Serumen works as an ear protector against fungus and bacteria. Cerumen production in children is more than adults, so adults have a higher risk due to otomycosis. A higher prevalence of otomycosis has been found in elementary school children who have ear cleaning habits, but there is little support for the relationship between ear cleaning habits and an increase in otomycosis in adults with less cerumen production. Purpose: This study aims to understand the association between ear cleaning every day and otomycosis in adult at RSUS. Methodology: This research was conducted in an analytical categorical ‘non- pairs’ with cross sectional method, covering a minimum of 44 adult patients from RSUS with itchiness in ear. This research was done between January and May 2020. The result of the collected data was analysed using Chi Square. Results and conclusion: The prevalence of otomycosis in adult in RSUS is 54.5%. The prevalence of otomycosis in people who frequently clean their ears is 38.6%. There is a significant relationship between ear cleaning and otomycosis with P value 0.001 and OR 9.7.