Latar Belakang : Kualitas tidur merupakan salah satu aspek yang sangat penting yang menentukan kualitas hidup seseorang. Apabila kualitas tidur seseorang menurun, kualitas hidup orang tersebut juga terdampak dimana hal itu akan menyebabkan turunnya konsentrasi dan mengganggu aktivitas sehari-hari. Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi kualitas tidur. Salah satu dari faktor tersebut adalah Restless Legs Syndrome yang merupakan kondisi dapat yang menyebabkan munculnya rasa ingin atau butuh untuk menggerak-gerakkan anggota gerak terutama kaki. Kondisi ini merupakan kondisi yang cukup umum namun kurang mendapatkan perhatian dikarenakan rendahnya pengetahuan masyarakat mengenai kondisi ini. Menurut penelitian-penelitian sebelumnya, ditemukan bahwa kondisi ini berpengaruh terhadap kualitas tidur beserta dengan faktor faktor lainnya. Maka dari itu, analisa lebih lanjut diperlukan agar dapat menghindari faktor faktor yang dapat menurunkan kualitas tidur. Tujuan : Menganalisa hubungan antara dugaan Restless Legs Syndrome dan kualitas tidur pada usia lanjut. Metode : Penelitian ini menggunakan metode potong lintang yang dilakukan kepada minimal 32 responden di Rumah Sakit Siloam dengan usia diatas 60 tahun. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuisioner. Analisa data dilakukan dengan menggunakan program SPSS. Hasil : Dari 58 orang, terdapat 13 orang yang memiliki dugaan Restless Legs Syndrome. Ditemukan hubungan antara dugaan Restless Legs Syndrome dengan kualitas tidur (p value 0,001). Ditemukan juga hubungan yang signifikan antara indeks massa tubuh dengan kualitas tidur (p value 0,030). Selain itu, ditemukan hubungan signifkan antara aktivitas fisik dengan kualitas tidur (p value 0,037). Tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara jenis kelamin, konsumsi kafein, dan durasi tidur terhadap kualitas tidur pada penelitian ini. Setelah dilakukan uji multivariat, ditemukan hanya dugaan Restless Legs Syndrome yang memiliki hubungan bermakna dengan kualitas tidur dengan p value 0,003 dengan OR 13,432. Kesimpulan : Terdapat hubungan antara dugaan Restless Legs Syndrome dengan kualitas tidur dengan faktor perancu indeks massa tubuh. Variabel lain seperti jenis kelamin, konsumsi kafein, aktivitas fisik, dan durasi tidur tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap kualitas tidur. Kata kunci: Restless Legs Syndrome, kualitas tidur / Background: Sleep quality is one of the most important aspect that defines quality of life. If there are problems in sleep quality, it decreases the quality of life as it will cause reduced concentration and disrupt daily activities. There are many factors that affects sleep quality. One of those factors are Restless Legs Syndrome which is a condition that causes an urge to move limbs especially legs. This condition is a quiet common condition but doesn’t get enough awareness due to society’s lack of knowledge about this condition. According to previous studies,it is found that this condition affects sleep quality along with other factors. So, further study is needed so that factors that can disrupt sleep quality can be avoided. Aim : The purpose of this study is to determine the relation between Restless Legs Syndrome suspects and sleep quality on elderly. Methods : This study uses cross-sectional method and will be done to at least 32 respondents at Siloam Hospital with the age above 60 years old. Data collection will be done by using questionnaire. Data analysis will be done by using SPSS program. Results: From 58 respondents, found 13 people that has suspect of Restless Legs Syndrome. The relation between Restless Legs Syndrome suspect and sleep quality are found (p value 0,001). The relation between body mass index and sleep quality are also found (p value 0,030). Apart from that, the relation between physical activity and sleep quality (p value 0,037). No. significant relation are found between gender, caffeine consumption, and sleep duration towards sleep quality in this study. After multivariate analysis are conducted, it is found that only Restless Legs Syndrome suspect that has significant relation towards sleep quality with p value of 0,003 and OR of 13,432. Conclusion: There are relation between Restless Legs Syndrome suspect and sleep quality with body mass indeks as a confounding factor. Other factors such as gender, caffeine consumption, physical activity, and sleep duration doesn’t have significant relation towards sleep quality. Keywords : Restless Legs Syndrome, sleep quality