Kecemasan adalah perasaan ketakutan berlebih yang disebabkan oleh ketidakpastian diri sendiri dan ketidakmampuan dalam menghadapi faktor eksternal. Kecemasan merupakan reaksi normal dalam proses kehidupan sehari- hari, apabila kecemasan yang berlebihan dapat mengganggu kehidupan sehari-hari sehingga berdampak terhadap kualitas hidup seseorang. Saat terjadi kecemasan, sekresi hormon kortisol akan meningkat, dimana akan terjadi peningkatan ghrelin dan penurunan leptin yang merupakan predisposisi terjadinya night eating syndrome. Di Indonesia, penelitian mengenai night eating syndrome sendiri sudah pernah dilakukan pada mahasiswa Teknik Universitas Indonesia. Namun, tidak menutup kemungkin bahwa kejadian night eating syndrome juga dapat terjadi pada mahasiswa Fakultas Kedokteran. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara tingkat kecemasan dengan night eating syndrome pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan. Jenis penelitian ini adalah studi analitik komparatif kategorik tidak berpasangan dengan desain penelitian cross sectional. Penelitian ini melibatkan 111 mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan. Pengambilan data berlangsung selama 3 bulan dari bulan Januari hingga Maret 2020. Hasil data yang terkumpul akan diolah menggunakan uji statistik Chi Square dengan SPSS 24 for Mac. Hasil analisis 39 orang dengan tingkat kecemasan normal, terdapat 33 orang (44%) tidak mengalami night eating syndrome dan 6 orang (16,7%) yang mengalami night eating syndrome. 33 orang dengan tingkat kecemasan ringan, terdapat 24 (32%) orang yang tidak mengalami night eating syndrome dan 9 orang (25%) yang mengalami night eating syndrome. 31 orang dengan tingkat kecemasan sedang, terdapat 16 orang (21,3%) yang tidak mengalami night eating syndrome dan 15 orang (41,7%) mengalami night eating syndrome. 5 orang dengan kecemasan berat, terdapat 2 orang (2,7%) yang tidak mengalami night eating syndrome dan 3 orang (8,3%) yang mengalami night eating syndrome. 3 orang dengan tingkat kecemasan sangat berat, 3 orang (8,3%) tersebut mengalami night eating syndrome. Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat kecemasan dengan night eating syndrome pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan.