Tiga kultivar mangga khas Jawa Timur, yaitu Golek, Madu dan Manalagi, mempunyai karakteristik sensori yang berbeda. Karakteristik sensori pada tiga mangga tersebut dibandingkan dengan Quantitative Descriptive Analysis. Kesukaan dari mangga-mangga tersebut juga diuji dan dibandingkan dengan data QDA dan parameter fisiko-kimia (gula total, gula pereduksi, asam tertitrasi total, dan warna). Rasa (manis, pahit, asam, sepat) dan aroma (ripe, cooked, juicy, fruity, floral, honey, starchy dan pineapple) adalah parameter yang digunakan oleh 27 panelis yang terlatih selama QDA. Mangga segar dengan tingkat kematangan 80% digunakan untuk QDA dan hedonik, sedangkan mangga hasil freeze-dry digunakan untuk analisa fisikokimia. Ditemukan perbedaan signifikan pada karakteristik sensori tiap mangga. Berdasarkan rasa, Golek memiliki tingkat kemanisan dan keasaman sedang, Madu dengan kemanisan dan keasaman tinggi dan Manalagi dengan kemanisan tinggi dan keasaman rendah. Berdasarkan aroma, Golek didominasi aroma ripe, Madu didominasi juicy dan pineapple, sedangkan Manalagi didominasi cooked, honey dan starchy.