Latar belakang : Mata kering menjadi permasalahan kesehatan yang semakin berkembang dengan angka kejadian yang meningkat. Angka ini belakangan mengalami peningkatan pada individu berusia produktif. Peningkatan kejadian sindrom mata kering pada usia produktif salah satunya dikaitkan dengan penggunaan perangkat digital. Pesatnya perkembangan perangkat digital di Indonesia juga dapat menyebabkan kelainan klinis yang disebabkan oleh kecanduan smartphone yang disebut nomofobia. Sebuah penelitian di Korea Selatan pada tahun 2018 menunjukkan penggunaan smartphone tidak hanya dapat memperburuk gejala mata kering tetapi juga dapat menyebabkan instabilitas lapisan air mata dan stres oksidatif pada lapisan okuler. Akan tetapi, pada penelitian yang dilakukan di Faculty of Medicine at King Abdulaziz University pada tahun 2019 menunjukkan bahwa tidak ada korelasi signifikan antara penggunaan smartphone dan mata kering. Perbedaan pada kedua jurnal diatas menunjukkan masih ada masalah yang belum terungkap dengan jelas. Tujuan penelitian : Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk melihat hubungan antara nomofobia terhadap sindrom mata kering. Hipotesis : Terdapat hubungan antara nomofobia dan sindrom mata kering pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan. Metode penelitian : Penelitian ini menggunakan desain studi potong lintang pada 189 responden mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan yang memenuhi kriteria penelitian. / Background : Dry eyes are a growing health problem with increasing incidence. This number has recently increased in individuals of productive age. An increase in the incidence of dry eye syndrome at productive age associated with the use of digital devices. The rapid development of digital devices in Indonesia can also cause clinical abnormalities caused by smartphone addiction called nomophobia. A study in South Korea in 2018 showed that the use of smartphones can not only worsen the symptoms of dry eye but can also cause tear layer instability and oxidative stress on the ocular layer. However, a study conducted at the Faculty of Medicine at King Abdulaziz University in 2019 showed that there was no significant correlation between smartphone use and dry eyes. The difference in the two journals above shows there are still problems that have not been clearly revealed.Objective : This research was conducted with the aim to see the relationship of nomophobia to dry eye syndrome. Hypothesis : There is a relationship between nomophobia and dry eye syndrome in students of the Faculty of Medicine, University of Pelita Harapan. Methods : This study used a cross-sectional study design on 189 students of the Faculty of Medicine, University of Pelita Harapan who met the research criteria.