Berdasarkan observasi penulis saat program praktek lapangan, menunjukkan adanya permasalahan dalam kemampuan komunikasi matematis siswa tiap indikator. Di mana, terdapat 9 (21%) siswa yang kesulitan pada indikator 1, 8 orang (14%) siswa yang kurang lengkap pada indikator 2 dan 9 (22%) siswa yang kesulitan pada indikator 3. Untuk mengembangkan kemampuan komunikasi matematis, siswa perlu melakukan eksplorasi pengetahuan secara aktif untuk dapat mengungkapkan ide dalam matematika. Oleh sebab itu, penerapan model discovery learning sebagai variabel solusi dari masalah komunikasi matematis. Paper ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan model discovery learning dalam mengembangkan kemampuan komunikasi matematis siswa. Metode penulisan adalah kualitatif deskriptif. Setelah penerapan discovery learning, menunjukkan adanya penurunan jumlah siswa yang bermasalah dalam komunikasi matematis. Pada indikator pertama, dari 9 (21%) menjadi 1 (3%) siswa, indikator kedua dari 8 (14%) menjadi 4 (6%) siswa dan indikator ketiga dari 9 (22%) menjadi 4 (8%) siswa. Dalam perspektif Kristen, guru perlu mendorong dan membimbing siswa untuk mengembangkan kemampuan komunikasi matematis melalui rasio yang diberikan oleh Tuhan. Adapun saran penulis yaitu hendaknya dalam penggunaan discovery learning, pembelajaran dibuat dalam kelompok dan mempersiapkan aplikasi pembelajaran yang efektif untuk mendorong kemampuan komunikasi matematis siswa.