Pembelajaran di sekolah seharusnya memampukan siswa untuk memperoleh hasil belajar yang bermakna, artinya siswa mengalami perubahan perilaku meliputi ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Dalam pendidikan Kristen, penilaian harus membuat siswa menunjukkan gambaran dirinya secara utuh sebagai gambar dan rupa Allah. Namun kenyataannya, sebagian besar siswa dalam kelas XII IPA-1 dan XII IPS-1 memiliki perilaku belajar hanya berorientasi pada nilai. Siswa hanya mengutamakan aspek kognitif untuk diasah dalam proses pembelajaran. Paper ini dibuat untuk mengkaji langkah-langkah penerapan penilaian formatif untuk memampukan siswa memperoleh hasil belajar yang bermakna. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode kualitatif deskriptif. Kesimpulan yang diperoleh yaitu penerapan penilaian formatif memampukan siswa memperoleh hasil belajar yang bermakna. Siswa mengalami perubahan perilaku dalam ranah kognitif, afektif dan psikomotor dan kemampuan tersebut mampu menggambarkan diri setiap pribadi siswa sebagai gambar dan rupa Allah yang utuh. Penelitian ini menyarankan pada guru agar dapat melaksanakan penilaian formatif secara komprehensif dan pihak institusi pendidikan agar mengadakan pelatihan bagi guru mengenai berbagai metode dan strategi penilaian yang menarik bagi siswa. Bagi peneliti selanjutnya, perlu menyiapkan beberapa metode penerapan penilaian formatif yang inovatif dan bervariasi serta mempelajari bentuk dan cara penyampaian umpan balik kepada siswa agar membuat keterampilan, sikap dan pemahaman siswa terlihat.