Konstipasi adalah kondisi dimana berkurangnya gerakan usus sehingga feses mengeras dan sulit dikeluarkan melalui anus. Konstipasi dapat terjadi pada semua lapisan usia. Konstipasi umumnya ditandai dengan frekuensi buang air besar yang rendah. Beberapa hasil studi menunjukan bahwa prevalensi konstipasi mempengaruhi hampir 20% populasi dunia. Secara keseluruhan, angka kejadian konstipasi di Indonesia sudah mencapai 12,9%. Konstipasi dapat memberikan dampak negatif terhadap kualitas hidup seseorang sehingga perlu adanya kajian lebih lanjut terhadap faktor yang mempengaruhi kejadian konstipasi tersebut, contohnya stres. Penelitian menggunakan studi obeservasi dengan desain studi potong lintang. Pengambilan data dilakukan dengan cara pengisian kuesioner ROME III dan GHQ-12 oleh responden. Penelitian melibatkan 99 mahasiswa/i Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan dengan rentang usia 18-21 tahun. Analisis statistik dilakukan menggunakan SPSS 25. Data dianalisis dengan metode analitik komparatif kategorik tidak berpasangan menggunakan Chi-Square¬. Hasil Uji Chi-Square diperoleh nilai p<0,001 yang menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara stres dan konstipasi. Dari hasil penelitian dapat ditemukan bahwa stres dapat mengakibatkan timbulnya gejala konstipasi.