Kesehatan adalah aset masa depan dan merupakan modal untuk terciptanya hidup yang sejahtera. Kehidupan yang sejahtera harus ditopang dengan lingkungan yang bersih dan sehat. Kesadaran masyarakat terhadap perilaku hidup bersih dan sehat masih dianggap kurang, mengingat adanya penyakit yang disebabkan oleh lingkungan dan pola hidup tidak sehat masih sangat dominan. Salah satu usaha Dinkes Kabupaten Tangerang dalam mempromosikan kesehatan adalah dengan menggunakan Pusat Promosi Kesehatan (Promkes). Adapun tugas Promkes adalah untuk mengkomunikasikan segala informasi yang berkaitan dengan kesehatan kepada masyarakat. Kecamatan Mekar Baru menempati peringkat terendah pada indikator perilaku sanitasi penggunaan jamban sehat yaitu sebesar 22% jika dibandingkan dengan persentase dari Kecamatan lainnya di Kabupaten Tangerang. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam (in depth interview), observasi, dan dokumentasi. Wawancara mendalam melibatkan delapan warga Kecamatan Mekar Baru yang mengikuti kegiatan penyuluhan jamban sehat sebagai key informant dan satu petugas kegiatan penyuluhan jamban sehat perwakilan dari Promkes sebagai informant. Penelitian dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif dan keabsahaan datanya diuji menggunakan triangulasi sumber. Dari hasil penelitian dapat dibuktikan bahwa pengetahuan (kognitif), sikap (afektif) dan tindakan (konatif) saling berhubungan dan dapat digunakan untuk menganalisa permasalahan perilaku penggunaan jamban sehat di Mekar Baru. Hasil yang didapatkan adalah warga masih memiliki pengetahuan (kognitif) yang kurang mengenai penggunaan jamban sehat, namun sikap (afektif) yang ditunjukan sudah baik dengan adanya tindakan (konatif) yang mendukung adanya kegiatan ini.