Penggunaan teknologi kini mulai aktif diaplikasikan dalam kegiatan pembelajaran di beberapa sekolah. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan secara daring tak luput dari kelemahan. Salah satu kelemahannya yakni berkurangnya interaksi antara guru dan siswa. Hal ini dapat terjadi dikarenakan pembelajaran yang dilakukan secara jarak jauh memicu beberapa kendala. Oleh sebab itu, kesadaran diri siswa terhadap pembelajaran khususnya dalam mengetahui kekuatan dan keterbatasan dalam dirinya, serta kepercayaan diri siswa atas kemampuannya perlu dikomunikasikan. Tujuan dari penulisan paper ini adalah menjabarkan penerapan Sistem Among oleh guru untuk membangun self awareness siswa dalam proses pembelajaran daring. Dalam hal ini guru perlu untuk beradaptasi dengan penggunaan teknologi dan memberikan waktu lebih untuk memiliki interaksi pribadi dengan siswa. Penulisan paper menggunakan metode kualitatif deskriptif berdasar pada hasil observasi dan praktek mengajar penulis serta kajian literatur. Berdasarkan pada kesimpulan yang diperoleh, peran guru dalam Sistem Among sebagai pamong untuk menumbuhkan kesadaran diri siswa dalam kesulitannya mengikuti pembelajaran daring layaknya Yesus kepada murid-muridNya, yang berperan menjadi gembala di waktu terang maupun petang hari. Maka saran yang dapat diberikan adalah guru kiranya dapat memberikan asuhan, bimbingan, dan arahan kepada siswanya bahkan di luar kegiatan pembelajaran berlangsung.