Sindroma frailty merupakan sindroma klinis yang terjadi pada lansia yang sedang dalam masa penuaan. Sindroma ini diukur melalui dua model yaitu model fenotipe juga indeks. Model indeks yang biasa dipakai adalah Frailty Index 40 Item, mendefinisikan frailty sebagai akumulasi dari defisit yang diderita oleh individu. FI-40 oleh penelitian sebelumnya, memiliki sensitivitas yang lebih tinggi dibandingkan sistem skoring yang lain. Penelitian sebelumnya belum pernah ada yang meneliti mengenai hubungan antara kekuatan genggaman tangan secara independen terhadap skoring FI-40. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hubungan antara kekuatan genggaman tangan dengan FI-40 pada pasien lansia di RS Siloam Gedung B Lippo Karawaci. Penelitian ini mengambil desain studi potong lintang. Pengambilan data dilakukan dengan pengukuran kekuatan genggaman tangan menggunakan dinamometer Jamar lalu dilanjutkan dengan pengisian kuesioner FI-40 pada responden. Terdapat total 85 pasien lansia ≥ 60 tahun di poli penyakit dalam RS Siloam Gedung B Lippo Karawaci yang akan terlibat dalam penelitian ini. Analisa Statistik akan menggunakan Microsoft Excel 2010 dan SPSS 25. Responden terkumpul sebanyak 41 orang dengan hasil uji chi-square nilai p=0,497 dan OR = 0,5. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kekuatan genggaman tangan dengan FI-40. / Frailty syndrome is a clinical syndrome usually occurs in elderly on their aging phase. The measurement of frailty status usually uses one of the two scoring models, the frailty phenotype or frailty index. The latter defines the syndrome as a deficit acummulation of an individual. The Fraity Index 40 Items (FI-40), as proven by the other studies, has higher sensitivity than the other scoring system. Earlier studies has never done an observational study about the relationship of handgrip strength as an independent variable and FI-40. Purpose: Aims of this study is to learn about the correlation between handgrip strength and Frailty Index 40 Items in elderly on Siloam Hospitals Building B Lippo Karawaci. Methodology: This is a cross-sectional study design. For the data collecting, the measurement of handgrip strength will be using Jamar hand dynamometer and for their frailty status, an FI-40 questionnaire. This study will include 85 elderly patients in internal medicine outpatient department, Siloam Hospitals Building B, Lippo Karawac. Statistical analysis will be using Microsoft Excel 2010 and SPSS 25. Result:41 respondents participated. The chi-square test generated a p value of 0,497 and odds ratio of 0,5 Conclusion:There is no significant relationship between handgrip strength and FI-40.