Pemahaman konsep merupakan kecakapan matematis yang sangat penting dalam menunjang pembelajaran matematika siswa. Namun di Indonesia sendiri kemampuan pemahaman konsep siswa masih tergolong sangat rendah berdasarkan berbagai tes internasional. Hal ini juga dilihat berdasarkan temuan penulis di kelas IX di salah satu sekolah pada saat melaksanakan program pengalaman lapangan. Rata-rata skor pemahaman konsep siswa di kelas IX terbilang cukup dengan skor 42%, skor ini dihitung dengan menggunakan rubrik yang disusun oleh penulis berdasarkan indikator pemahaman konsep. Beberapa faktor yang dapat meningkatkan pemahaman konsep matematis siswa adalah dalam aspek pengelolaan dan pembelajaran siswa itu sendiri. Pembelajaran matematika diharapkan dapat membawa siswa kepada pembelajaran yang aktif dan memberikan ruang bagi siswa untuk mengeksplorasi pengetahuan matematika dan menyampaikan pendapatnya. Salah satu pembelajaran yang dapat melaksanakan pembelajaran tersebut adalah pembelajaran hadap masalah (problem posing). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan penerapan pembelajaran hadap masalah dan pengaruhnya terhadap kemampuan pemahaman konsep siswa dalam pembelajaran daring. Metode penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kualitatif deskriptif. Data diperoleh dengan menggunakan tes latihan dan formatif. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya perubahan persentase skor pemahaman konsep siswa dari 42% menjadi 78% dan termasuk dalam kriteria baik.