Disiplin belajar diperlukan untuk menciptakan kondisi belajar yang efektif dan kondusif guna mencapai tujuan pembelajaran. Taat dan patuh mengikuti peraturan kelas menjadi salah satu indikator siswa memiliki disiplin belajar. Akan tetapi, pelanggaran terhadap peraturan kelas menjadi masalah yang lumrah terjadi di kalangan siswa TK-B. Pelanggaran terhadap peraturan kelas selama pembelajaran daring membuat guru kebingungan akan bentuk konsekuensi seperti apa yang hendak diberikan kepada siswa TK-B. Salah satu faktornya karena ruang pembelajaran tidak efektif untuk memberikan konsekuensi secara langsung. Sebagai solusi, guru melakukan pendekatan secara komunikasi dan relasi kepada siswa dalam mendisiplinkan. Pendekatan ini didasarkan pada prinsip pendisiplinan anak usia dini. Prinsip ini ditinjau berdasarkan sudut pandang sekuler dan pandangan Kristen Alkitabiah. Pelanggaran pendisiplinan ini perlu ditindaklanjuti oleh guru. Natur dosa dalam diri siswa menyebabkan ia menyimpang dari kebenaran Allah, dan guru Kristen memiliki tanggung jawab untuk rekonsiliasi dan restorasi siswa dengan Allah. Tujuan penulisan adalah mendeskripsikan peran guru Kristen dalam mendisiplinkan belajar anak TK-B selama pembelajaran daring melalui pendekatan secara komunikasi dan relasi berdasarkan metode penulisan kajian literatur dan pandangan Kristen Alkitabiah. Hasil dari pendekatan ini efektif untuk mendisiplinkan siswa TK-B selama pembelajaran daring. Penulis menyarankan untuk guru bisa meninjau prinsip pendisiplinan sebelum menetapkan konsekuensi untuk anak usia dini.