Keterampilan berpikir kritis melibatkan antusias penyampaian pertanyaanpertanyaan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan dengan alasan yang telah dikembangkan. Faktanya, dalam pembelajaran di kelas menunjukan bahwa siswa kurang antusias bertanya dan saat menjawab pertanyaan, siswa juga hanya membacakan kembali penjelasan yang terdapat di modul tanpa dikembangkan. Beberapa penelitian yang dilakukan juga menunjukan kurangnya berpikir kritis siswa dalam pembelajaran. Oleh karena itu tujuan penulisan paper ini ialah mendeskripsikan penerapan model pembelajaran berbasis masalah untuk membangun pemikiran kritis pada siswa kelas XI dalam konteks pembelajaran online dalam mata pelajaran sosiologi. Hal ini dimaksudkan bahwa model pembelajaran tersebut dapat membangun keterampilan berpikir kritis siswa dan membawanya kepada panggilan sebagai agen kerja Allah dalam menyelesaikan permasalahan kehidupan. Adapun metode penelitian yang digunakan yaitu kualitatif deskriptif berdasarkan data penelitian portofolio PPL 2 dan teori pendukung. Hasil penerapan menunjukan adanya dampak positif dalam membangun keterampilan berpikir kritis siswa yang terlihat dari pertanyaan yang kritis dan pengajuan berupa ide-ide konkret. Kemudian saran yang diberikan, sebaiknya guru membuat kelompok-kelompok kecil sebelum kelas, agar tahapan kolaborasi berupa kelompok kecil tetap dapat terlaksana sekalipun secara online. Kata kunci: Berpikir kritis, pembelajaran berbasis masalah, pembelajaran online