Perilaku tidak disiplin siswa sering terjadi dalam proses pembelajaran daring di sebuah Sekolah Dasar Kristen di Tangerang. Perilaku tidak disiplin yang ditemukan penulis dalam synchronous learning menggunakan platform google meet pada tanggal 20 Juli - 28 Agustus 2020 meliputi siswa terlambat, tidak memakai seragam sesuai ketentuan, tidak fokus memperhatikan penjelasan guru, dan menunda pengumpulan tugas. Maka dari itu, penulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan langkah yang diambil guru dalam mengatasi perilaku tidak disiplin siswa melalui pemberian teguran dengan menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Penulis menyimpulkan bahwa Allah yang penuh kasih menjadi teladan bagi guru mendisiplinkan siswa dengan prinsip kasih. Dalam menegur siswa, guru memanggil nama siswa, mengklarifikasi permasalahan, memberikan solusi, mengingatkan dan menasehati siswa agar selalu mematuhi aturan yang berlaku. Penulis menemukan bahwa perilaku siswa yang terlambat, tidak memakai seragam sesuai ketentuan, dan menunda pengumpulan tugas berhasil diatasi. Namun perilaku siswa yang tidak fokus memperhatikan penjelasan guru belum dapat diatasi. Penulis menyarankan agar guru memastikan bahwa setiap siswa tahu aturan yang berlaku serta konsekuensi jika aturan tersebut tidak dipatuhi. Guru harus konsisten dalam menegur dan apabila pemberian teguran ini tidak berhasil, maka guru harus segera menindaklanjuti ataupun memberikan konsekuensi lanjut untuk menghentikan perilaku tidak disiplin siswa.