Etika digital sebagai peraturan yang berlaku di dunia virtual penting diterapkan di dalam pembelajaran jarak jauh. Namun, ketidakdisiplinan siswa dalam menerapkan etika digital berdampak pada proses pembelajaran virtual yang kurang efektif dan kondusif. Penelitian dengan metode kualitatif deskriptif ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengaruh penggunaan kalimat persuasif untuk menanamkan kedisiplinan siswa. Hasilnya, kalimat persuasif memiliki ungkapan halus dan bersifat mengajak atau menghimbau sehingga dapat mempengaruhi siswa untuk mematuhi etika digital yang berlaku. Selain itu, kalimat persuasif juga mengandung unsur motivasi yang membantu siswa untuk memiliki keinginan dalam mendisiplinkan diri. Penggunaan kalimat persuasif oleh guru dalam menanamkan kedisiplinan siswa tidak hanya untuk membentuk karakter yang baik dalam diri siswa tetapi juga membantu siswa mengalami pembaruan diri serupa dengan Kristus seperti yang tercantum dalam Roma 12:2. Penerapan etika digital juga perlu dikaji Guru Kristen agar sesuai dengan Etika Kristen dan dapat membantu siswa mengalami keserupaan dengan Kristus. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ungkapan halus dari kalimat persuasif dapat meningkatkan kepercayaan diri siswa kepada guru sehingga pesan-pesan guru dapat lebih mudah tersampaikan dan dapat menanamkan kedisiplinan siswa. Saran dari penelitian ini adalah penelitian selanjutnya dapat mengkaji penggunaan kalimat persuasif dalam memberikan materi pembelajaran untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan.