Menyesuaikan dengan kondisi pandemi COVID-19, Program Pengalaman Lapangan (PPL) yang seharusnya adalah pembelajaran secara nyata di lingkungan sekolah, dialih lokasikan menjadi virtual. Dari situasi dan kondisi selama masa PPL, ditemukan adanya masalah di kelas virtual berupa hambatan komunikasi. Guru sebagai rekan sekerja Allah yang memiliki tanggung jawab menjaga kepentingan siswa, serta dituntut untuk memiliki integritas dan kompetensi yang memadai agar senantiasa dapat mengembangkan potensi siswa yang belum siap terhadap sistem pembelajaran ini. Oleh sebab itu, untuk menindaklanjuti permasalahan tersebut maka diadakan penelitian, tujuannya adalah untuk mengetahui pengaruh improvisasi mengajar dalam mengatasi hambatan komunikasi di kelas virtual, dengan metode penelitian yaitu kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa improvisasi mengajar efektif mengatasi hambatan komunikasi. Untuk mencapai hal ini, upaya yang harus guru lakukan adalah berkolaborasi dengan siswa untuk mendesain pembelajaran yang lebih fleksibel, kreatif, dan inovatif, serta menempatkan diri untuk tidak lagi menjadi sumber kebenaran bagi siswa melainkan memfasilitasi siswa untuk menemukan kebenaran. Guru-guru diharapkan meningkatkan literasi educational technology, serta mau melakukan improvisasi pada pengajarannya agar mampu bersaing dengan perkembangan zaman.