Terciptanya komunikasi yang baik dalam ruang kelas mampu berdampak pada hubungan timbal balik yang sehat antar guru dan siswa. Namun, kondisi pembelajaran daring sebagai akibat dari pandemi COVID-19 memberi ruang yang luas bagi peserta didik untuk memunculkan karakter buruk, termasuk dalam aspek berkomunikasi misalnya ketidaksantunan berbahasa. Jenis-jenis penyimpangan kesantunan berbahasa yang terjadi di salah satu sekolah swasta di daerah Tangerang pada pembelajaran bahasa Indonesia antara lain mencandai guru dengan tuturan negatif, menyela pembicaraan guru, berpendapat dengan volume keras, dan menggunakan ragam bahasa santai dalam pembelajaran formal. Tujuan dari penulisan paper ini adalah untuk mendeskripsikan penerapan peraturan dan prosedur kelas untuk membentuk sikap santun berbahasa siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Metode penulisan paper menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan kajian literatur. Adanya peraturan dan prosedur kelas menjadi peluang untuk memperbaiki diri siswa. Penerapan peraturan dan prosedur dalam kelas untuk membentuk sikap santun berbahasa membantu peserta didik melihat bahasa bukan hanya sebagai peranti berkomunikasi, namun untuk menyatakan kemuliaan-Nya dan mendatangkan berkat bukan kutuk. Selain itu, dalam pengaplikasiannya peserta didik pun melihat peraturan dan prosedur kelas sebagai alat untuk membentuk serupa Dia berdasarkan kebenaran Alkitab.