Pendidikan Kristen adalah pendidikan yang tertuju pada kehidupan yang shalom. Penggunaan kata-kata, penyampaian pikiran, penyampaian informasi yang memengaruhi pikiran orang lain haruslah tertuju pada hidup yang shalom. Banyaknya murid yang telat masuk ke kelas, tidak hadir, tidak mengerjakan pekerjaan rumah, dan respon yang kurang aktif dalam pembelajaran menunjukkan bahwa siswa kurang termotivasi dalam belajar. Untuk meningkatkan motivasi belajar siswa komunikasi persuasif adalah solusi yang tepat. Komunikasi persuasif adalah komunikasi yang bersifat memengaruhi seseorang agar melakukan tindakan tanpa ada paksaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk memaparkan pengaruh komunikasi persuasif guru dalam meningkatkan motivasi belajar siswa pada pembelajaran daring guna dalam memuridkan anak didik menjadi murid Kristus. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif yang datanya diambil dari refleksi mengajar selama tujuh kali mengajar, refleksi observasi mentor, refleksi profesional, dan umpan balik mentor. Kesimpulan dari penelitian ini adalah komunikasi persuasif guru berpengaruh signifikan terhadap motivasi belajar siswa di sekolah Erenos. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan mengumpulkan data melalui wawancara langsung, sebar kuesioner, dan meminta murid berefleksi selama pembelajaran sehingga datanya lebih detail. Bagi pendidik Kristen diharapkan mampu menggunakan komunikasi persuasif yang membawa shalom dalam pembelajaran di kelas agar tujuan pendidikan Kristen tercapai.