Berpikir kritis merupakan keterampilan yang dapat dilatih agar dapat berpikir jernih dan rasional untuk menghadapi permasalahan. Siswa pada pendidikan menengah pertama (SMP) wajib dilatih sehingga memerlukan ruang untuk mengasah kemampuan berpikir kritisnya. Peran guru Kristen yang memiliki epistemologi berlandaskan Alkitab dapat menuntun siswa untuk berpikir kritis dan berespons sesuai dengan kebenaran Firman Allah. Roma 12:2, Amsal 14:15, Yohanes 4:1 mendorong umat Kristen untuk menguji segala sesuatu sehingga dapat berkenan di hadapan Allah. Mengasah keterampilan berpikir kritis dapat dilihat dan diukur melalui soal cerita pada mata pelajaran Matematika dengan mengukur indikator kemampuan untuk mengidentifikasi elemen yang diketahui serta cara merubahnya kedalam kalimat matematika, menganalisis permasalahan, dan menyimpulkan solusi. Kenyataan di lapangan pada saat melaksanakan Pendidikan Jarak Jauh (PJJ), banyak siswa belum dapat memenuhi indikator tersebut. Oleh karena dalam tulisan ini akan dipaparkan peran guru dalam mengasah keterampilan berpikir kritis menggunakan penelitian kualitatif deskriptif. Peran guru sebagai fasilitator dilakukan dengan pemberian media pembelajaran berupa video pembelajaran, komik, dan permainan dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam memenuhi indikator berpikir kritis.