Studi ini ingin menguji bagaimana pengaruh SAK berbasis IFRS, yang mulai diterapkan di Indonesia mulai tahun 2011, terhadap kualitas audit. Untuk menguji hal tersebut, studi ini melihatnya dengan menguji apakah SAK berbasis IFRS memiliki peran moderasi yang memperkuat hubungan kualitas audit dan manajemen laba akrual. Kualitas audit pada studi ini diukur dengan ukuran KAP, KAP tenure, dan spesialisasi industri KAP. Sampel penelitian yang digunakan pada studi ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan total sampel sebanyak 916 firm years dengan periode pengamatan tahun 2007- 2011. Hasil pengujian studi ini menunjukan bahwa ukuran KAP memiliki pengaruh positif terhadap manajemen laba akrual. Namun, studi ini tidak menemukan cukup bukti adanya pengaruh kualitas audit terhadap manajemen laba akrual saat diukur dengan KAP tenure dan spesialisasi industri KAP. Berdasarkan hasil pengujian terhadap seluruh ukuran kualitas audit yang digunakan pada studi ini, belum ditemukan cukup bukti bahwa SAK berbasis IFRS memiliki peran moderasi yang memperkuat hubungan kualitas audit terhadap manajemen laba akrual. Hal ini mengindikasikan bahwa studi ini belum menemukan cukup bukti bahwa SAK berbasis IFRS memiliki pengaruh terhadap kualitas audit. Hasil uji sensitivitas juga menunjukan hasil yang searah dengan hasil pengujian utama studi ini.