Like many other countries, Indonesia’s public health response towards the Covid-19 pandemic is disrupted by the spread of misinformation called the infodemic. This infodemic is particularly rampant on social media in which false news spread faster than facts. A common form of false news in this health crisis are conspiracy theories, which are disseminated by not only ordinary online users but also public figures like celebrities who have large social media followings. For this research, the object of research is the discourse of Covid-19 pandemic conspiracy theories by Indonesian celebrity Deddy Corbuzier on his podcast titled “Close the Door” that is found on his YouTube channel. This research uses the descriptive qualitative approach with the discourse analysis method of Teun A. van Dijk. The data is primarily gathered from Corbuzier’s YouTube videos, and it will be further analyzed using concepts from articles, journals, and other researches about the science of conspiracy theories. From this research, it can be proven that the discourse of Covid-19 pandemic conspiracy theories by Corbuzier and his interview guests demonstrate the use of four psychological mechanisms of conspiracy theories: pattern perception, agency detection, alliance detection, and threat management. / Seperti banyak negara lain, kinerja pemerintah Indonesia dalam menangani pandemi Covid-19 terganggu oleh penyebaran informasi yang salah yang disebut sebagai infodemik. Infodemik ini sangat marak di media sosial di mana berita palsu menyebar lebih cepat daripada fakta. Bentuk berita palsu yang umum dalam krisis kesehatan ini adalah teori konspirasi, yang disebarluaskan tidak hanya oleh pengguna online biasa tetapi juga oleh figur publik seperti selebriti yang memiliki banyak pengikut di media sosial. Untuk penelitian ini, objek penelitiannya adalah wacana teori konspirasi pandemi Covid-19 oleh selebriti Indonesia Deddy Corbuzier dalam podcast-nya yang berjudul “Close the Door” yang dapat ditemukan di channel YouTube miliknya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode analisis wacana Teun A. van Dijk. Data utamanya dikumpulkan dari video YouTube Corbuzier, yang kemudian akan dianalisis lebih lanjut menggunakan konsep-konsep dari artikel, jurnal, dan penelitian lain tentang ilmu teori konspirasi. Dari penelitian ini dapat dibuktikan bahwa wacana teori konspirasi pandemi Covid-19 oleh Corbuzier dan narasumbernya menunjukkan penggunaan empat mekanisme psikologis teori konspirasi: persepsi pola, deteksi agensi, deteksi aliansi, dan manajemen ancaman.