Setiap manusia memiliki mandat budaya untuk prokreasi. Dalam proses ini, maka terlahirlah keturunan atau anak. Kehadiran anak ini bukan hanya dipandang sebagai hasil dari perkawinan semata, tetapi merupakan salah satu hal yang paling didamba-dambakan oleh setiap pasangan. Anak ini nantinya akan menjadi ahli waris daripada orang tuanya dan akan mewarisi kekayaan yang orang tuanya kumpulkan semasa hidup mereka. Dalam sistem waris Indonesia, maka setiap pewaris berhak untuk membuat surat wasiat yang berisikan kehendak mereka terhadap harta yang hendak diwariskan. Meskipun demikian, terdapat beberapa batasan yang antara lain adalah Legitieme Portie. Surat wasiat yang melanggar Legitieme Portie dari ahli warisnya dapat dituntut untuk dikurangkan agar bagian Legitieme Portie ahli waris tersebut terpenuhi. Jenis ahli waris pun berbeda-beda dan dalam penelitian ini, Ahli waris yang menjadi sorotan adalah seorang ahli waris warga negara yang menuntut Legitieme PortieNya atas hibah wasiat berupa tanah. Dalam penututan ini, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebab hukum tanah di Indonesia mengatur dengan berbeda perihal kepemilikan tanah oleh warga negara asing. Dengan demikian, hal tersebut akan mempengaruhi penuntutan Legitieme Portie oleh ahli waris warga negara asing. Dengan demikian, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh ahli waris warga negara asing dalam penuntutan Legitieme Portienya atas hibah wasiat berupa tanah. / Every Human being has a cultural mandate to procreate. Amidst this process, born is an heir or a child. The presence of this child is not viewed as simply a byproduct of marriage but is one of the things that any couple wishes for the most. This child will someday be an heir to his / her parents and will inherit their fortunes. In the Indonesian Inheritance system, each testate has the right to write a will that contains their will about the fortunes that is going to be given. Even so, there are few imitations to the freedom of the testate regarding this. One among them is Legitieme Portie. A will that violates the Legitieme Portie of the heir can be prosecuted so that the Legitieme Portie of the heir can be fulfilled The types of heirs also varies and in this research, the focuses is on a foreign heir that demand his Legitieme Portie on a piece of land that has been willed. In this type of prosecution, a few things need to be paid attention to because the Indonesia Land Law regulates differently of how foreigners own then lands in Indonesia. Therefore, it will directly affect the prosecution of Legitieme Portie by the foreign heir. Thus, there are a number of things that a foreign heir has to pay attention to regarding his demand of Legitieme Portie over a willed piece of land.