Kendala yang terjadi saat pandemi Covid-19 mengakibatkan pembelajaran di beberapa sekolah hanya dapat dilakukan secaraasynchronous. Berdasarkan temuan guru di salah satu sekolah Kristen di Palopo, siswa sulit beradaptasi dalam perubahan pembelajaran tatap muka ke pembelajaran asynchronous. Kondisi ini menyebabkan adanya penurunan minat belajar siswa yang ditandai dengan siswa kurang tertarik dengan pembelajaran. Penulisan tugas akhir ini bertujuan untuk membahas peran guru sebagai motivator dalam meningkatkan minat belajar siswa pada pembelajaran ipa dan matematika secara asynchronous. Metode penulisan yang penulis gunakan yaknikualitatif deskriptif. Guru sebagai motivator menggunakan filsafat antropologi dan sepatutnya memandang siswa sebagai gambar dan rupa Allah yang berdosa dan telah ditebus Tuhan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru dapat meningkatkan minat belajar siswa pada pembelajaran asynchronous dengan menjalankan perannya sebagai motivator, contohnyamemotivasi siswa melalui video pembelajaran, melakukan perubahan dalam metode dan strategi pembelajaran, menjaga konsistensi waktu pembelajaran serta berkolaborasi dengan orang tua, agar terjadi kesesuaian pembelajaran di rumah dan di sekolah, sehingga siswa semakin mudah beradaptasi. Penulis menyarankan guru menjalankan perannya sebagai motivator dan menjaga komunikasi dengan orang tua untuk meningkatkan minat belajar siswa pada pembelajaran asynchronous.