Penelitian ini mengangkat permasalahan dari studi awal bahwa desain bunyi asli serial animasi 3D “Entong” dipersepsikan kurang mewakili kenyataan dari bunyi yang diharapkan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengujicobakan bunyi asli serial animasi “Entong” yang disebut sebagai video A yang selanjutnya direkonstruksi bunyi dan disebut sebagai video B, untuk mendapatkan interpretasi dan perbandingan persepsi responden. Rekonstruksi bunyi yang dilakukan berfokus pada efek bunyi dan foley. Penelitian ini mengambil pendekatan studi kuantitatif deskriptif dengan jumlah subjek sebanyak 35 orang yang terbagi atas 12 responden ahli dan 23 reponsden non-ahli. Kuesioner Likert lima pilihan digunakan untuk menentukan jenis respon positif atau negatif. Hasil penelitian memaparkan bahwa terdapat perbedaan interpretasi yang signifikan dibandingkan dengan bunyi asli, yaitu: 1) 100% responden menyatakan bunyi galon pada video B positif, sesuai dengan visualnya, tebal & detil. 2) 94.2% responden menyatakan positif bunyi langkah kaki pada video B positif, lebih realistis dengan menunjukkan adanya perbedaan material yang sesuai dengan visualnya. 3) 88.6% responden menyatakan bunyi suasana alam pada video B positif, membuat situasi film lebih dapat dinikmati, menimbulkan perasaan tegang, jenaka, dan dramatis. 4) 97.1% responden menyatakan bunyi video B positif, lebih masuk akal, sesuai dengan visual, mewakili tiga dimensi yang lebih detil. Implikasi dari penelitian ini adalah dirasakan pentingnya pekerja bunyi yang kompeten untuk merepresentasikan bunyi sesuai dengan kenyataan.