Nasionalisme di suatu bangsa akan selalu mengikuti perkembangan jaman. Masyarakat dari setiap jaman mewujudkan nasionalismenya dengan cara dan kapasitas masing-masing. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah pergeseran representasi nasionalisme dalam film yang diproduksi berpuluh-puluh tahun yang lalu yaitu Naga Bonar (1987) ke film yang diproduksi beberapa tahun yang lalu yaitu Nagabonar Jadi 2 (2007). Penelitian ini dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian analisa semiotika model Roland Barthes. Pengumpulan data dilakukan dengan dokumentasi dan studi pustaka. Unit analisis penelitian ini berupa adeganadegan yang merepresentasikan nasionalisme dalam film Naga Bonar dan Nagabonar Jadi 2. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa memang perwujudan nasionalisme berbeda-beda mengikuti jaman. Nasionalisme dalam film Naga Bonar merupakan nasionalisme yang bersifat revolusioner dan berskala lokal. Sedangkan nasionalisme masyarakat modern dalam film Nagabonar Jadi 2 bersifat humanistik dan berskala nasional bahkan global./ The nationalism in a nation will always keep up with the times. Societies form each era actualize their nationalism in their own way and capacity. For this reason, this research airms to determine how the representation of nationalism has shifted from a film that was produced decades ago which is Naga Bonar (1987) to a film that was produced several years ago which is Nagabonar Jadi 2 (2007). This research is conducted using qualitative approach with Roland Barthes’s semiotic analitic. Data collection is carried out through documentations and literature study. The unit analysis of this research are the scenes that represent nationalism in Naga Bonar and Nagabonar Jadi 2. From the research, it can be proved that the actualization of nationalism always keep up with the times. Nationalism in Naga Bonar is revolutionary and the scale is local. Nationalism in Nagabonar Jadi 2 is humanistic and the scale is national even global.