Film Imperfect: karier, cinta dan, timbangan yang di sutradai oleh Ernest Prakasa, merupakan suatu film yang di adaptasi dari novel Imperfect: A Journey to Self-Acceptance, karya Meira Anastasia. Film dan novel mengangkat tema yang sama mengenai penerimaan terhadap diri sendiri dikarenakan tindakan perundungan bentuk tubuh (Body Shaming). Seperti yang di ceritakan dalam Film Imperfect menggambarkan seorang anak wanita bernama Rara, sedari usia kecil hingga remaja mengalami perundungan bentuk tubuh (Body Shaming). Dalam penelitian kualitatif ini, peneliti ingin mengetahui dan menggali lebih dalam, jenis perundungan bentuk tubuh (Body Shaming) yang di gambarkan dalam film Imperfect dengan berlandasan pada gagasan semiotika dari Roland Barthes, denotasi, konotasi dan, mitos. Untuk medeskripsikan makna tanda dalam dialog, artefak dan lainnya yang mengandung unsur perundungan bentuk tubuh, secara langsung maupun tidak. Unit analisis dari penelitian ini di fokuskan pada sembilan adegan, dalam film Imperfect yang mengandung perundungan bentuk tubuh (Body Shaming) terhadap Rara. Hasil dari penelitian ini menunjukan, perundungan bentuk tubuh (Body Shaming) dapat dilakukan kapanpun dan memberikan dampak buruk terhadap korbannya, film ini memberikan pesan untuk terhindar dari perundungan bentuk tubuh (Body Shaming) dengan melakukan penerimaan terhadap diri sendiri. / The film Imperfect: career, love and scales directed by Ernest Prakasa, is a film adapted from the novel Imperfect: A Journey to Self-Acceptance, by Meira Anastasia. Films and novels share the same theme of self-acceptance because behavior of Body Shaming. As told in the Imperfect film, it depicts a girl named Rara, from a young age to adolescence who experiences Body Shaming. In this qualitative research, the researcher wanted to know and study the types of Body Shaming depicted in the Imperfect film based on Roland Barthes semiotic ideas, denotation, connotation and, myth, to describe the meaning of signs in dialogue, artifacts and others that contain elements of direct or indirect bullying. The unit of analysis in this study is focused on nine scenes, in the film Imperfect which contains bullying of body shape against Rara. From this research showed, Body Shaming practice can be done at any time and has a bad impact on the victim, this film gives a message to avoid body shaming with acceptance of ourselves.