Di dunia perdangangan yang sudah memsuki era globalisasi ini, proses jual – beli suatu produk menjadi lebih menarik. Perusahan – perusahan yang sudah terdaftar di dalam Pasar Modal membebaskan kepemilikan sahamnya di publik untuk dijual belikan. Akan tetapi sebagai investor yang ingin menanamkan modalnya ke Pasar Modal, ada baiknya jika mereka dapat memilih emiten yang memiliki nilai fundamental yang kuat dan mengetahui apakah harga yang diberikan oleh pasar adalah harga yang terlalu rendah (undervalued) atau terlalu tinggi (overvalued). Melalui teknik Discounted Free Cash Flow (DCF), memprediksi harga wajar sebuah emiten dapat dicari. Walaupun harga yang tertera di Pasar Modal merupakan harga yang paling sempurna, ada baiknya jika kita dapat menganalisa sendiri melalui informasi – informasi fundamental yang diberikan oleh perusahaan. Maka dari itu laporan keuangan dan faktor risiko – risko dalam perusahaan seperti hutang, penting dalam proses penghitungan DCF. Penelitian ini akan mencoba untuk menganilisis harga saham PT Unilever Indonesia secara fundamental melalui metode perhitungan DCF. Dari hasil penelitian, telah terbukti bahwa harga yang diberikan di pasar pada tanggal 9 Juni 2011 masih memiliki nilai yang undervalued. Harga saham di pasar masih merupakan harga yang paling sempurna namun perhitungan DCF dapat digunakan sebagai target price bagi investor. Saham yang memiliki nilai undervalued berdampak positif bagi investor karena secara fundamental PT Unilever Indonesia masih sangat stabil dan kuat. Hal ini membuat saham Unilever Indonesia sebagai salah satu saham Indonesia yang patut dipantau perkembanganya.