ASEAN Comprehensive Investment Agreement (ACIA) merupakan perjanjian investasi yang bersifat komprehensif antar negara-negara ASEAN. ACIA dibuat dengan tujuan untuk menciptakan rezim investasi yang lebih liberal guna mendukung tercapainya integrasi ekonomi regional, yang mengacu kepada international best practice. Selain itu, ACIA diharapkan dapat memfasilitasi transformasi ASEAN menjadi pusat investasi yang kompetitif di kawasan regional maupun internasional. Salah satu ketentuan penting dalam ACIA adalah pengaturan mengenai mekanisme penyelesaian sengketa investasi antara negara dengan investor asing. Selain itu, ACIA juga menyediakan forum alternatif penyelesaian sengketa. Beberapa ketentuan mengenai perlindungan investasi yang diatur dalam ACIA adalah fair and equitable treatment, full protection and security, compensation for expropriation, free transfer of funds, dan recover the insurance. Jika dibandingkan dengan Undang-Undang No. 25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal, ketentuan investasi yang diatur oleh ACIA bersifat lebih komprehensif, sedangkan substansi Undang-Undang investasi ini mengatur mengenai mekanisme penyelesaian sengketa yang bersifat umum. Oleh karena itu, ACIA dapat digunakan sebagai acuan dalam kebutuhan mengenai perlunya merevisi Undang-Undang tentang Penanaman Modal agar dapat memberikan kepastian hukum di bidang investasi, yang pada gilirannya dapat lebih menarik investor asing.