Pengambilan keputusan dalam investasi sangat penting karena keputusan investasi tersebut mengandung risiko bagi investor tersebut. Semakin besar tingkat pengembalian yang diharapkan investor, maka semakin besar pula risiko yang ditanggung investor. Untuk meminimalisasi risiko investor cenderung melakukan prediksi harga saham dengan berbagai metode, salah satunya dengan memperhatikan pola harga saham (mean reversion). Inti dari hipotesis mean reversion adalah harga saham mengandung komponen sementara. Dengan demikian nilai pasar saham menyimpang dari nilai dasar tetapi akan kembali ke rata-rata. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh tingkat pengembalian masa lalu terhadap tingkat pengembalian masa yang akan datang di Bursa Efek Indonesia khusus LQ-45 selama tahun 2004-2013. Untuk menyelidiki komponen sementara di harga saham yang akan memudar. Hasil dari penelitian ini tidak membuktikan harga saham di Bursa Efek Indonesia khusus LQ-45 pada periode 2004-2013 memiliki fenomena mean reverting. Bukti ini mendukung bahwa harga saham di Indonesia mencerminkan informasi yang sebenarnya