Hadirnya perusahaan-perusahaan asing di Indonesia khususnya di DKI Jakarta memudahkan perpindahan pengetahuan secara global yakni dari perusahaan multinasional kepada perusahaan lokal termasuk didalamnya yakni praktek Manajerial. Dengan adanya praktek manajerial yang semakin berkembang, perusahaan dituntut untuk memiliki sejumlah karyawan yang berpengalaman kerja tinggi dan motivasi yang besar untuk menunjang keberhasilan perusahaan. Dalam memenuhi kebutuhan tersebut, internal rekrutmen perusahaan masih berfokus mencari pekerja usia muda yang dilihat lebih kreatif dan dinamis dan memiliki nilai Return on Investment yang tinggi; yang mudah untuk dididik selesai dengan fungsi manajerial dan teknikal. Sedangkan kompetensi dan profesionalitas yang dicari mudah ditemukan pada pencari kerja usia dewasa dengan pengalaman kerja puluhan tahun dimana tidak perlu diragukan lagi kompetensinya dengan melakukan assessment panjang dengan Recuruitment Cost yang tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa pengaruh Proactive Personality sebagai moderator pada hubungan antara umur pencari kerja dengan Job Search Intensity; dan untuk menguji peran Job Search Self-Efficy sebagai mediator pada hasil moderasi tersebut. Penelitian ini menggunakan metode Quota Sampling, dengan menyebarkan 300 kuisioner Online lewat email para pencari kerja dewasa yang aktif melamar pekerjaan lewat Jobstreet.com dan portal Job Vacancy perusahaan penulis. Data yang terkumpul kemudian diuji Validitas dan Reliabilitas, lalu dianalisis dengan menggunakan metode Structural Equaton Model. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, didapatkan bahwa Proactive Personality mampu mempengaruhi Job Search Intensity dan Job Search Self-Efficacy mampu memediasi hasil moderasi dari Proactive Personality pada hubungan antara umur pencari kerja dewasa dan Job Search Intensity.