Saat ini arsitektur Indonesia telah terpisah dari alam. Baik arsitek maupun masyarakat telah banyak melupakan alam dalam perancangan arsitektur. Kenyamanan pun hanya diperhitungkan hanya dari hal yang fisik dan melupakan bagian psikis dari penghuninya. Padahal kita tahu bahwa alam sesungguhnya terkait erat dengan jiwa dan keberadaan diri kita sebagai mahluk berseni berbudaya dan spiritual. Atas dasar itulah penelitian ini dilakukan, yaitu untuk menemukan suatu konsep rumah yang mampu memenuhi kebutuhan jiwa penghuninya dengan memanfaatkan potensi serta kekayaan dari alam yang begitu besar. Penelitian ini dilakukan dengan membandingkan rumah yang dianggap dekat dengan alam (Rumah Ciganjur, karya Adi Purnomo) dengan rumah mewah bergaya arsitektur dari luar sebagai perwakilan dari kecenderungan gaya perumahan di kota besar saat ini (Rumah Lippo Karawaci Boulevard). Sebagai hasil analisis penelitian tersebut, diketahui akan lima kualitas yang diperlukan dalam rangka menciptakan arsitektur bagi jiwa sebagai hasil dialog arsitektur dengan alam. Kualitas-kualitas tersebut ialah; karakter tempat, keheningan, melankolis/ketidakkekalan, ambiguitas, dan keterbukaan. Dengan hasil ini diharapkan arsitektur Indonesia dapat kembali kepada kesejatiannya, yaitu menjadi arsitektur yang menghormati alam dan jiwa penghuni di dalamnya.