Desa Kampung Melayu Barat kecamatan Teluk Naga mengalami peningkatan penduduk sejak beberapa tahun terakhir, dikarenakan oleh dibangunnya sebuah perumahan. Peningkatan penduduk ini mengakibatakan sekolah-sekolah yang sudah ada di sekitar sana menjadi penuh, dan tidak dapat menampung semua anak usia sekolah. Anak-anak dari para pendatang yang menghuni perumahan baru akhirnya menjadi prioritas setiap penerimaan murid-murid baru setiap tahunnya karena mereka mampu membayar lebih dari penduduk lama yang berpenghasilan rendah. Berdasarkan Kekurangan daya tampung sekolah menyebabkan harus dibangun gedung sekolah baru yang dapat mewadahi kegiatan pendidikan di desa terebut. Perencanaan sekolah ini didasarkan pada landasan historis masyarakat dimana kebudayaan Tionghua dan agama Buddha menjadi ciri khas dari generasi ke generasi, disamping faktor fisik dari site milik Yayasan Pannadhika, sebuah yayasan berlatar belakang agama Buddha yang di ketuai Bhiksu Agadipo. Dari hasil perancangan dapat faktor fisik dari site yang dialiri sungai dan berbatasan dengan kebun-kebun dapat diselaraskan dengan sebuah konsep taman sebagai elemen sangat lekat dengan pendidikan dalam agama Buddha.